Setelah memangkas hampir dua pertiga dari 7.500 tenaga kerja Twitter dalam waktu tiga minggu, Elon Musk kembali muncul di hadapan karyawan.
Pertemuan all-hands yang dilakukan Senin (21/11) waktu setempat itu adalah pertama kalinya bagi karyawan Twitter mendengar penjelasan dari Musk sejak dia meminta karyawan untuk memilih tinggal dengan pengaturan ulang budaya yang “sangat keras” atau mengundurkan diri dengan pesangon 3 bulan.
Selama pertemuan dengan karyawan Twitter hari ini, Musk mengatakan bahwa perusahaan telah selesai dengan PHK dan secara aktif merekrut untuk peran engineering dan penjualan.
Elon Musk juga menjelaskan sejumlah hal lain di rapat dengan para pegawai Twitter, termasuk menyebut nama Indonesia. Nama Indonesia ini muncul terkait pertanyaan dari pegawai soal apakah Musk akan memindahkan kantor pusat Twitter dari San Francisco ke Texas, seperti yang ia lakukan di Tesla.
Saat menjawab pertanyaan karyawan selama sekitar setengah jam dari markas Twitter San Francisco, Musk mengatakan tidak ada rencana untuk memindahkan markas Twitter ke Texas seperti yang dia lakukan dengan Tesla, tetapi masuk akal untuk berkantor pusat ganda di California dan Texas.
“Jika ingin memindahkan kantor pusat ke Texas, saya pikir itu akan menjadi gagasan bahwa Twitter telah berubah dari sayap kiri menjadi sayap kanan, padahal tidak demikian,” katanya kepada karyawan, dikutip dari The Verge, Selasa (22/1/2022).
“Ini bukan pengambilalihan Twitter oleh sayap kanan. Ini adalah pengambilalihan sayap moderat dari Twitter.” imbuhnya.
Musk melanjutkan dengan mengatakan bahwa, untuk menjadi alun-alun kota digital, Twitter harus memiliki perwakilan orang-orang dengan beragam pandangan, meskipun tidak setuju dengan pandangan tersebut.
Dia mengakui bahwa reorganisasi perusahaannya yang sedang berlangsung akan menimbulkan guncangan, tetapi akan stabil seiring dengan berjalannya waktu.
Menanggapi satu pertanyaan karyawan, dia mengatakan bahwa bagian signifikan dari tumpukan teknologi perlu dibangun kembali dari awal. Dan pada titik lain dalam rapat dia menyarankan akan menjadi ide yang baik untuk mendesentralisasikan operasi Twitter dengan menetapkan tim teknik di Jepang, India, Indonesia, dan Brasil.
Penggunaan Twitter yang kuat di Jepang secara khusus disebut oleh Musk sebagai apa yang harus dicita-citakan oleh perusahaan.