Diduga ‘Panen’ Data Keuangan dari Situs Pajak, Meta Kena Gugat

0
398

Sekelompok penggugat anonim yang mengajukan pajak mereka secara online pada tahun 2020 menggunakan H&R Block dilaporkan menggugat Meta, induk perusahaan Facebook, Instagram dan WhatsApp.

Para penggugat ini menuduh perusahaan tersebut melanggar kepercayaan dan privasi pengguna.

Sebelumnya, investigasi Markup baru-baru ini mengungkapkan bahwa H&R Block bersama dengan situs web pengarsipan pajak populer lainnya seperti TaxAct dan TaxSlayer, telah mengirimkan informasi keuangan sensitif pengguna ke Meta melalui alat pelacakan Pixel-nya.

Pixel adalah bagian dari kode yang dapat disematkan perusahaan di situs web mereka sehingga mereka dapat melacak aktivitas pengunjung dan mengidentifikasi pengguna Facebook dan Instagram untuk ditargetkan dengan iklan.

Nah rupanya, situs web persiapan pajak tersebut telah mengirimkan informasi pribadi, seperti data pendapatan, status pengarsipan, jumlah pengembalian dana, dan hibah uang sekolah tanggungan, ke Meta melalui kode itu.

Dilansir via Engadget, layanan pengarsipan pajak tersebut kemudian telah mengubah pengaturan Pixel mereka untuk berhenti mengirimkan informasi atau telah mengevaluasi kembali cara mereka menggunakan Pixel pada saat laporan Markup keluar.

Dalam pernyataan yang dikirim ke Engadget saat berita pertama kali keluar, Meta mengatakan bahwa pengiklan dilarang membagikan informasi pribadi dan menggunakan sistem otomatis yang dapat memfilter konten sensitif yang dikirim melalui Pixel.

Penggugat mengakui dalam keluhan mereka (PDF, milik The Markup ) bahwa Meta memang mewajibkan bisnis yang menggunakan Pixel untuk “memiliki hak yang sah untuk mengumpulkan, menggunakan, dan membagikan” data pengguna sebelum memberikan informasi apa pun kepada perusahaan.

Namun demikian, para penggugat berpendapat bahwa Meta tidak berusaha untuk menegakkan aturan itu dan malah mengandalkan “sistem kehormatan yang rusak” yang mengakibatkan “pelanggaran berulang dan terdokumentasi”.

Menurut The Markup , gugatan tersebut mencari status class action untuk orang-orang yang menggunakan layanan persiapan pajak yang disebutkan dalam laporan publikasi tersebut. Layanan itu sendiri, bagaimanapun, tidak disebutkan sebagai terdakwa dalam kasus tersebut.