OpenAI dan Google Beri Inggris Akses Buat Pelajari Bahaya AI

0
272

OpenAI (perusahaan di balik ChatGPT) dan Google diklaim akan memberi Inggris akses awal untuk mempelajari model kecerdasan buatan (AI) demi kepentingan riset dan keamanan.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan hal itu akan membantu negaranya mengenali peluang dan risiko AI.

“Kami bekerja sama dengan laboratorium-laboratorium terdepan – Google DeepMind, OpenAI, dan Anthropic,” ujar Sunak di acara Tech Week, Senin (12/6), dikutip dari situs Pemerintah Inggris.

“Dan dengan senang hati saya umumkan bahwa mereka telah berkomitmen memberikan akses lebih awal atau prioritas terhadap model untuk tujuan penelitian dan keamanan guna membantu membangun evaluasi yang lebih baik dan membantu kami lebih memahami peluang dan risiko sistem ini,” lanjutnya.

Karena itulah, menurutnya, unggul dalam teknologi AI berarti unggul dalam segi keamanannya.

Sayangnya, sejauh ini belum ada penjelasan soal data apa saja yang akan dibagikan oleh perusahaan-perusahaan teknologi tersebut kepada pemerintah Inggris.

Sederet perusahaan AI tersebut juga tidak serta merta memberikan Inggris akses penuh terhadap model-modelnya dan kode yang mendasarinya. Demikian juga, tidak ada jaminan bahwa pemerintah akan mengetahui setiap masalah besar.

Namun, akses awal tersebut dapat memberikan wawasan yang relevan.

Langkah ini juga berpotensi meningkatkan transparansi untuk AI untuk saat ini ketika dampak jangka panjang dari sistem ini tidak sepenuhnya jelas.

Dikutip dari Engadget, Inggris juga berkomitmen mengeluarkan dana awal sebesar 100 juta poundsterling atau sekitar Rp1,8 triliun untuk membentuk Gugus Tugas Model.

Misinya mengembangkan AI “berdaulat” yang dimaksudkan untuk menumbuhkan ekonomi Inggris sambil meminimalkan masalah etika dan teknis.

Lebih lanjut, pengumuman soal akses pembelajaran AI dan komitmen Inggris ini muncul beberapa pekan setelah para pejabat mereka mengatakan akan melakukan penilaian awal terhadap akuntabilitas, keamanan, transparansi, dan masalah etika lainnya dari model AI.

Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris pun diharapkan memainkan peran kunci.

Sebelumnya, para pemimpin industri dan pakar telah menyerukan penghentian sementara pengembangan AI karena kekhawatiran para pengembang yang terus maju tanpa pertimbangan keamanan yang cukup.

Pasalnya, model AI generatif seperti GPT-4 dari OpenAI dan Claude dari Anthropic dipuji karena potensinya. Namun platform-platform itu juga menimbulkan kekhawatiran terkait ketidakakuratan, informasi yang salah, dan penyalahgunaan seperti kecurangan.

Langkah Inggris sendiri secara teoritis ingin membatasi masalah tersebut dan menyaring model AI yang bermasalah sebelum mereka memberikan dampak yang merusak.

Sumber : CNN [dot] COM