Para ahli menjelaskan Mars berputar semakin cepat setiap tahunnya karena perubahan pada massa planet tersebut.
Menurut data yang dikumpulkan oleh pendarat InSight milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Mars berotasi lebih cepat daripada sebelumnya.
InSight yang sekarang sudah pensiun dipersenjatai dengan serangkaian instrumen, termasuk antena dan transponder radio yang disebut RISE atau Rotation and Interior Structure Experiment. Instrumen-instrumen ini digunakan untuk melacak rotasi Mars selama 900 hari pertama misi di planet tersebut.
Para astronom menemukan rotasi Mars meningkat sekitar 4 milidetik per tahun, atau memperpendek hari di Mars hanya sepersekian milidetik per tahun. Satu hari di Mars berlangsung sekitar 40 menit lebih lama daripada satu hari di Bumi.
Percepatan yang meningkat tampaknya sangat kecil, dan para peneliti tidak yakin apa penyebabnya. Namun, mereka menduga hal ini disebabkan akumulasi es di kutub Mars atau naiknya daratan setelah diselimuti es.
Ketika massa planet bergeser karena fenomena tersebut, maka akan menyebabkan perputaran planet semakin cepat.
Temuan yang didasarkan pada analisis data InSight ini dilaporkan dalam sebuah penelitian pada Juni yang diterbitkan dalam jurnal Nature. Data InSight ini dibagikan sebelum wahana tersebut kehabisan daya dan dipensiunkan.
Awalnya, misi InSight yang merupakan misi pertama yang mempelajari interior Mars seharusnya berlangsung sekitar dua tahun setelah mendarat pada November 2018. Namun, NASA memperpanjang misi tersebut hingga 2022.
Misi InSight terus mengumpulkan data tentang Mars sampai akhir, dan berhenti pada Desember 2022 setelah debu menghalangi panel surya untuk menerima sinar Matahari yang jadi tenaga wahana penjelajah tersebut.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan RISE berhasil mendeteksi interior Mars dengan cara yang unik dan mengonfirmasi bahwa Mars memiliki inti logam cair. Para peneliti kemudian menggunakan RISE untuk mengukur goyangan Mars saat inti tersebut bergoyang-goyang di dalamnya.
Dengan melacak goyangan atau gerakan nutasi Mars, tim astronom berhasil mengukur ukuran inti Mars.
Data RISE menunjukkan inti Mars memiliki radius sekitar 1.835 kilometer. Angka baru ini dibandingkan dengan perkiraan radius inti sebelumnya yang dikumpulkan dengan melacak gelombang seismik yang menjalar melalui interior Mars.
Dengan menggabungkan pengukuran-pengukuran ini, para peneliti memperkirakan inti Mars memiliki radius antara 1.790 dan 1.850 kilometer.
Meskipun InSight tidak lagi beroperasi, data yang dikumpulkan selama empat tahun di permukaan Mars telah mengubah cara para ilmuwan memahami planet merah ini.
Misi ini merupakan misi pertama yang mengungkap beberapa rahasia interior Mars, dan para ilmuwan akan menganalisis datanya selama beberapa dekade ke depan.
“Sungguh luar biasa bisa mendapatkan pengukuran terbaru ini – dan sangat tepat,” kata Bruce Banerdt, peneliti utama InSight sebelum pensiun pada 1 Agustus lalu, dikutip dari CNN, Jumat, (18/8).
“Saya telah terlibat dalam upaya untuk membawa stasiun geofisika seperti InSight ke Mars untuk waktu yang lama, dan hasil seperti ini membuat semua kerja keras selama puluhan tahun itu sepadan,” imbuhnya.