Dalam Seminggu 12 Polisi Meksiko Terbunuh dalam Perang Melawan Kartel Narkoba, Satu Di Antaranya Dimutilasi

0
669

Dalam seminggu, sebanyak 12 orang petugas polisi terbunuh dalam perang melawan kartel narkoba di negara bagian Guanajuato di Meksiko tengah.

Salah satu yang terbunuh adalah Maria Sonia Arellano, seorang polisi perempuan yang beberapa bulan lalu mendapat penghargaan.

Ia bersama suami dan anaknya diculik di rumahnya di kota Irapuato.

Suami dan anaknya dibebaskan, tetapi jenazah Maria ditemukan tergeletak dalam keadaan termutilasi.

Kelompok kartel narkoba yang kuat bernama Cartel Jalisco Nueva Generacion (CJNG) mengaku bertanggung jawab terhadap pembunuhan tersebut.

Pembunuhan brutal terhadal Maria Arellano telah menyebabkan kemarahan di Meksiko, di mana pembunuhan terhadap petugas keamanan kadang terjadi.

Maria Arellano, 47 tahun, diculik dari rumahnya oleh sekelompok pria bersenjata hari Selasa (17/12). Anaknya yang berumur 27 tahun dan suaminya – juga anggota polisi – dilepaskan sehari kemudian.

Namun Maria dibunuh dan jenazahnya dibuang di tepi jalan pedesaan.

Sebuah pesan ditemukan di kertas karton yang tergeletak di sisi jenazahnya bertuliskan CJNG.

Maria Arellano dikenal ‘tak punya rasa takut’ oleh rekan sekerjanya.

Ia juga memainkan peran besar dalam perang melawan kartel narkoba setempat dan pencurian minyak di kota kelahirannya Irapuato.

Di media sosial, warga Meksiko menyatakan penghormatan mereka kepada Maria.

Maria Arellano bukan satu-satunya polisi perempuan yang terbunuh minggu ini.

Hari Sabtu (14/12), sekelompok pria bersenjata menembaki dua petugas yang sedang parkir di mobil patroli mereka di depan sebuah apotek.

Polisi perempuan Gabriela Nunez Duarte tewas akibat luka tembakan sementara mitranya terluka. Seorang petugas polisi lainnya juga tewas di Irapuato hari Kamis (12/12).

Dua tahun terakhir kekerasan meningkat di Irapuato seiring upaya kartel CJNG mengambil kekuasaan dari kartel Santa Rosa de Lima di kota menengah di Meksiko ini.

Kartel bersenjata ini umumnya melakukan pencurian minyak dari pipa yang terletak di pinggiran kota, selain menjual narkoba kepada penduduk setempat dan melakukan pemerasan.

Sekelompok pria bersenjata dari CJNG juga dianggap bertanggung jawab untuk serangan terhadap pos polisi di Villagrán, 50km sebelah timur Irapuato hari Rabu (11/12).

Sekelompok pria berpenutup kepala menyerbu pos polisi saat pergantian jadwal jaga lalu menembak mati tiga petugas. Sebanyak empat polisi yang hidup diculik, lalu jenazah mereka ditemukan kemudian di jalan tol Pan-American Highway.

Sebuah video yang diunggah di media sosial memperlihatkan sekelompok pria yang memakai perangkat perang dengan tulisan CJNG di rompi anti peluru mereka memasuki Villagrán seraya membual “kami memasuki Villagran”.

Dua orang petugas polisi lagi tewas di kota Leon dan Celaya, juga di negara bagian Guanajuato, pada 8 Desember.

Jumlah total polisi yang tewas dalam tujuh hari menjadi to 12 orang.

Strategiyang dikritik

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador yang kini memerintah mengubah strategi. Presiden sebelumnya menjalankan strategi keras “perang terhadap narkoba” yang kini diganti dengan strategi yang lebih damai.

Untuk mengalahkan kartel yang kuat, ia membentuk pasukan keamanan sipil yang disebut Garda Nasional.

Namun sedikit orang yang bersedia berpartisipasi karena khawatir akan keselamatan mereka.

Sebagian pasukan ini juga harus ke selatan Meksiko untuk mengurusi pelintas batas dari Amerika Latin yang berupaya mencapai Amerika Serikat lewat Meksiko.

Strategi presiden ini dikritik keras, termasuk ketika terjadi penyergapan terhadap sembilan anggota komunitas Mormon yang terwas.

Selain itu juga terjadi baku tembak di Culiacan di mana kelompok berenjata dari kartel Sinaloa memaksa agar salah seorang pemimpin mereka Ovidio Guzman Lopez dibebaskan.