Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Berikan Tanggung Jawab Lebih Besar Kepada Adiknya: Akankah Kim Yo-jong Warisi Takhta?

0
630

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah mendelegasikan tanggung jawab lebih besar kepada adiknya Kim Yo-jong dan orang-orang terdekat lainnya, kata badan intelijen Korea Selatan.

Menurut Badan Intelijen Nasional, Kim Yo-jong sekarang “mengendalikan urusan kenegaraan secara umum”.

Adapun Kim Jong-un tetap mempertahankan posisinya sebagai “penguasa absolut” tetapi mendelegasikan sejumlah kebijakan kepada pejabat-pejabat lain untuk mengurangi beban tekanan.

Pernyataan ini dilaporkan dikeluarkan Badan Intelijen Nasioal Korea Selatan dalam pertemuan tertutup dengan Majelis Nasional pada Kamis (20/08). Sejumlah anggota parlemen kemudian membicarakannya dengan kalangan wartawan.

Tetapi Badan Intelijen Nasional sebelumnya pernah keliru mendapatkan informasi tentang Korea Utara.

Hubungan kakak dan adik di politik

Dalam beberapa tahun terakhir, Kim Yo-jong muncul sebagai tokoh kunci dalam arsitektur kekuasaan Pyongyang.

Ia adalah adik perempuan dari Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un dan satu-satunya saudaranya yang dianggap sebagai orang terdekat dan sekutunya yang paling kuat.

Kim Yo-jong pertama kali mendapat perhatian internasional pada 2018, ketika ia menjadi anggota pertama dari dinasti Kim yang berkunjung ke Korea Selatan.

Ia adalah bagian dari delegasi ke Olimpiade Musim Dingin, ketika Korea Utara dan Selatan berkompetisi sebagai tim gabungan.

Pada musim semi dan setelahnya ia bekerja di samping Kim Jong-un seiring sang kakak menempuh jalur diplomasi internasional, bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Xi Jinping dari Cina, dan yang paling penting, Presiden AS Donald Trump.

Hubungan dekat dengan kakaknya dan jabatannya yang semakin tinggi dalam politik membuatnya kembali jadi sorotan pada April 2020 selama periode ketika Kim Jong-un tampak absen dari setiap acara publik, hal yang tak biasa.

Ketika absennya Kim Jong-un pada bulan April menimbulkan pertanyaan tentang kondisi kesehatannya, Kim Yo-Jong disebut-sebut berada di antara orang-orang top yang akan menggantikannya.

Perannya pertama kali menanjak pada Oktober 2017 ketika ia dipromosikan ke politbiro. Sebelum itu, ia menjabat wakil direktur departemen propaganda dan agitasi — jabatan yang diduga masih dipegangnya, dan yang dengannya ia menangani citra publik kakak laki-lakinya di Korea Utara.

Nama Kim Yo-Jong juga tercatat dalam daftar sanksi AS atas dugaan kaitannya dengan pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara. Itu berarti warga negara AS dilarang melakukan transaksi apa pun dengannya. Setiap properti dan asetnya di AS akan dibekukan.

Seberapa kuatkah posisinya?

Sangat sulit untuk memahami mekanisme kekuasaan di Korea Utara dan karena itu sulit untuk mengukur seberapa besar jaringan politik yang dimiliki Kim Yo-jong sendiri.

Ia dikabarkan akan menikah dengan putra Choe Ryong-hae, sekretaris partai berkuasa dan bisa dikatakan orang kedua dalam kepemimpinan Kim Jong-un. Jika benar, itu akan memberinya status signifikan.

Oliver Hotham, dari NK News, mengatakan kepada BBC bahwa “mengingat ia adalah perempuan berusia 30-an – bukan demografis yang biasanya memiliki banyak kekuasaan di Korea Utara – sebagian besar pengaruhnya berasal dari kakaknya”.

Baru-baru ini, ia bertanggung jawab dalam menyampaikan beberapa pesan yang sangat keras terhadap Korea Selatan dan muncul sebagai wakil baru Korea Utara dalam urusan antar-Korea, menurut NK News.

Pada bulan Juni, Kim Yo-jong mengancam akan mengirim pasukan ke zona demiliterisasi (DMZ) di perbatasan antar-Korea, sebagian karena hal yang disebut Pyongyang kegagalan Seoul untuk menghentikan aktivis yang mengirim selebaran anti-rezim di perbatasan.

Ia juga memperingatkan bahwa kantor kerja sama antar-Korea di dekat kota perbatasan Kaesong di Utara akan “diruntuhkan”. Pyongyang menarik diri dari kantor tersebut pada Maret 2019.

Beberapa hari kemudian, pada 16 Juni, ledakan keras terdengar di Kaesong dan asap terlihat mengepul dari daerah itu. Pejabat di Seoul mengkonfirmasi bahwa kantor itu, yang telah direnovasi dengan anggaran hampir $8 juta dari pemerintah Korea Selatan, telah dihancurkan.

Ada apa di balik garis keturunan keluarga Kim?

Jika Korea Utara perlu menemukan pengganti Kim Jong-un, ikatan keluarga akan sangat penting.

Propaganda dan mitologi politik di negara itu selama puluhan tahun menekankan hal yang disebut garis keturunan Paektu dari pendiri negara Kim Il-sung. Kim Jong-un diyakini memiliki anak, tetapi mereka masih muda.

Mengingat bahwa Kim Yo-Jong adalah bagian dari garis keturunan itu, media pemerintah seharusnya mudah saja menjustifikasi peralihan kekuasaan ke tangannya. Tapi garis keturunan itu juga berarti bahwa jika ia tidak dipilih, siapapun yang menjadi pemimpin baru akan melihatnya sebagai saingan berbahaya.

“Kecuali jika anggota keluarga Kim yang lain berkuasa, baginya semua akan sangat sederhana,” kata Fyodor Tertitskiy dari Universitas Kookmin di Seoul. “Entah ia mengambil tahta Pemimpin Tertinggi atau kehilangan semua kekuasaan dan mungkin nyawanya juga.”

Di mana posisinya dalam keluarga penguasa?

Kim Yo-jong adalah putri bungsu dari pemimpin Kim Jong-il. Ia saudara seibu Kim Jong-un dan Kim Jong-chol, adik laki-laki yang dianggap tidak terlalu senior dalam sistem kekuasaan politik.

Lahir pada tahun 1987, usianya empat tahun lebih muda dari kakaknya Kim Jong-un. Keduanya tinggal dan belajar di Berne, Swiss, pada saat yang sama.

Pejabat sekolah di Swiss mengatakan ia sangat dilindungi oleh banyak penjaga dan pengasuh. Ia pernah dilaporkan menderita flu ringan dan segera ditarik dari sekolah dan dibawa ke rumah sakit.

Laporan mengatakan ia tumbuh di lingkungan tertutup, dan sebagian besar anggota keluarga Kim tidak banyak berinteraksi dengannya.

Apa pekerjaannya?

Sejak 2014, tugas utama Kim Yo-jong adalah melindungi citra kakaknya, menduduki jabatan kunci dalam departemen propaganda partai. Ketika pada tahun 2017 ia diangkat menjadi anggota alternatif politbiro, ini tampaknya mengindikasikan perubahan senioritas meskipun peran utamanya tetap dalam propaganda.

Ia disebut telah mengatur semua penampilan publik Kim Jong-un serta bertindak sebagai penasihat politik.

Ketika KTT Hanoi pada 2019 gagal menghasilkan kesepakatan dengan AS, ia diduga diturunkan dari politbiro — dan pada awal 2020 ia kembali ke badan itu.

Sebelum 2014, ia hanya secara sporadis menjadi sorotan, muncul di pemakaman kenegaraan ayahnya pada 2011 dan pemilihan saudara laki-lakinya pada 2014. Kim Yo-jong sesekali terlihat bersama saudara lelakinya di foto-foto media pemerintah.

Namun posisi puncak dalam kepemimpinan diperkirakan telah disiapkan baginya sejak 2008 dalam perencanaan suksesi ketika kesehatan Kim Jong-il memburuk.

Perannya sebagai salah satu calon penerus kakaknya muncul setiap kali ada ketidakpastian tentang Kim Jong-un.

Sama seperti pada April 2020, ada desas-desus serupa pada 2014 ketika Kim Jong-un menghilang dari pandangan publik, tapi kemudian muncul kembali dalam keadaan sehat meskipun dibantu oleh tongkat.