Menjamurnya Mesin Penjual Otomatis dengan Barang Dagangan Tak Lumrah di Singapura

0
581

Pusat perbelanjaan di lingkungan Kovan di Singapura sepertinya bukan tempat yang tepat untuk berbelanja salmon atau daging sapi Wagyu.

Namun, di sinilah kedua produk itu ada, tersedia di mesin penjual otomatis di sebelah gerai penata rambut dan klinik dialisis.

Dengan iseng saya bertanya-tanya apakah saya bisa menemukan mesin penjual otomatis surf and turf (hidangan yang mengkombinasikan seafood dan daging sapi dalam satu piring), dan apakah itu akan enak.

Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya.

Saya memilih irisan salmon gaya sashimi dan striploin Wagyu Australia. Mesin penjual otomatis yang menyediakan salad terdekat ada di lingkungan sebelah. Jadi saya menunda mengudap sayuran untuk hari lain.

Pizza, kaktus dan lainnya

Mesin penjual otomatis kini sedang ngetren di Singapura.

Tak hanya daging Wagyu atau salmon, mesin itu juga menyediakan roti, pastel,pizza yang baru saja dimasak, jus jeruk yang baru diperas dan bahkan kepiting cabai yang dimasak, makanan favorit penduduk setempat yang terkenal dengan harga SG$60, atau sekitar Rp650 ribu.

Minuman dan kudapan ringan masih mendominasi, namun ragamnya semakin banyak.

Satu perusahaan telah mendirikan jaringan kafe yang menyajikan hidangan lokal yang hangat dari mesin.

Ada juga toko serba yang menjual segala sesuatu mulai dari plester hingga kacang panggang dari mesin.

Sebuah perusahaan retail lokal memiliki mesin penjual buku, sementara perusahaan lain menjual kaktus.

Perusahaan riset pasar, Euromonitor, mengatakan pendapatan mesin penjual otomatis di Singapura tumbuh sekitar 15% dari SG$91 juta (Rp965 miliar) pada 2014 menjadi SG$ 104,5 juta (Rp1,1 triliun) pada 2019.

Tahun 2020 diperkirakan akan menjadi tahun yang buruk karena pandemi, tetapi pertumbuhan pendapatan diperkirakan akan berlanjut tahun ini.

Mengapa Singapura?

Alasan pengusaha mesin penjual otomatis mencoba produk baru sangat beragam, seperti bisnis itu sendiri.

Manish Kumar, direktur pengelola Salmon Norwegia, mengatakan mesin penjual otomatis menawarkan ruang ritelnya sendiri. Artinya, produk beku miliknya tidak ditempatkan di samping salmon segar, yang lebih populer di sini.

Mervin Tham, salah satu dari pendiri EasyMeat, yang menjual daging Wagyu, berpendapat keragaman produk yang dijual oleh mesin penjual otomatis berkembang karena hambatan masuk yang cukup rendah.

“Ini adalah cara yang mudah untuk menguji suatu produk, terutama jika Anda memulai bisnis sendiri. Dan umumnya ada minat terhadap budaya ritel otomatis yang Anda lihat di luar negeri, seperti di Jepang,” katanya.