Menelusuri Sejarah Kedai Kopi Legendaris di Singapura

0
785

Kuliner Singapura tidak terlepas dari keberadaan kedai kopi legendaris yang menyuguhkan menu khas berupa secangkir kopitiam, sepiring roti dengan selai srikaya, serta telur setengah matang.

Kehadiran kedai ini bermula karena kedatangan imigran Tionghoa asal pulau Hainan yang mempengaruhi perkembangan makanan dan minuman di negeri Singa tersebut.

Bukan hanya nasi ayam Hainan, Singapura juga dikenal dengan kedai kopi yang kini memiliki cabang di berbagai negara, termasuk Indonesia

Lewat tur virtual “Killiney Kopitiam: Dari Kedai Kopi ke Pabrik” yang jadi bagian dari SingapoReimagine MICE Virtual Show pada Rabu (3/3), pemandu menjelaskan bahwa imigran dari Hainan datang ke Singapura setelah banyak imigran lain tiba. Tak pelak, tidak banyak lapangan pekerjaan yang tersisa.

Pada akhirnya, banyak di antara mereka yang bekerja di bidang makanan untuk keluarga Eropa hingga jadi koki di hotel.

Itulah yang kemudian membuat banyak makanan terkenal di Singapura yang dibuat oleh orang-orang Hainan dengan sentuhan Eropa serta peranakan.

Kedai kopi Hainan tertua di Singapura, dibuka pertama kali pada 1919 di 67 Killiney Road. Operational Manager dari Killiney Kopitiam, William menceritakan bahwa semula kedai kopi ini memiliki nama Kheng Hoe Heng Coffeeshop.

Hingga kemudian seorang pelanggan setia bernama Woon Tek Seng membeli kedai kopi tersebut pada 1992 dan mengubahnya menjadi Killiney Kopitiam yang dikenal hingga saat ini.

killiney kopitiam

Bersama tiga staf yang bekerja di kedai kopi itu, mereka mempertahankan sajian khas seperti kopi dan roti dengan selai srikaya dari campuran santan, gula, telur dan daun pandan yang bisa dinikmati hingga kini.

Kopi di kedai ini dibuat secara tradisional. Air panas dituangkan ke teko berisi bubuk kopi, kemudian disaring dengan saringan panjang seperti yang dipakai di beberapa daerah Indonesia yang punya budaya ‘ngopi.’

Saat mempraktikkan pembuatan kopi tersebut, William juga memperlihatkan teknik penyajian kopi yang ditarik layaknya membuat teh atau kopi tarik. Menurutnya, cara itu untuk mengeluarkan aroma kopi sehingga mengisi ruang kedai kopi tersebut.

Sementara, kopi yang digunakan sebagai sajian kedai ini merupakan hasil paduan kopi robusta dan arabica dengan rasio 70:30.

Tidak hanya praktik menyeduh kopi, dalam tur ini William juga berbagi cara membuat hidangan khas kopitiam seperti telur setengah matang yang populer sebagai menu sarapan

Caranya adalah memasukkan telur ke dalam wadah berisi air panas lalu rendam selama tujuh menit. Setelahnya, Anda bisa memecahkan telur tersebut ke dalam mangkuk kecil dan mendapatkan telur setengah matang yang menggugah selera.

Tidak hanya sajian menu khas, gaya serta suasana kedai ini juga dipertahankan dengan tempat makan di dalam ruangan dan luar ruangan, di mana pengunjung bisa duduk di kursi kayu klasik serta meja marmer hijau.

Dinding di dalam kedai pun memperlihatkan sejarah Killiney, termasuk wajah Ah Gong yang berperan dalam membuat kopi di kedai ini. Kemampuannya diwariskan kepada pekerja lain untuk mempertahankan cita rasa kopi andalan Killiney.

Selain banyak cabang yang tersebar di berbagai penjuru, kedai kopi ini juga melangkah lebih besar dengan memproduksi kopi instan dari pabrik mereka sendiri.

Sebagaimana penjelasan pemandu tur, Killiney Kopitiam kini telah memiliki sekitar 5 varian termasuk kopi susu, kopi+gula, milk tea, serta bubuk kopi tradisional.

Sumber : CNN [dot] COM