Dianggap Menyesatkan Amazon Minta Apple Hapus Aplikasi Ini

0
525

Apple lagi-lagi mendapatkan permintaan untuk menghapus aplikasi ulasan produk Fakespot dari App Store miliknya. Permintaan ini muncul setelah Amazon mengeluhkan aplikasi tersebut memberikan informasi yang menyesatkan dan potensi adanya risiko kebocoran di keamanannya.

Aplikasi ini tak lagi tersedia di App Store dengan alasan pelanggaran pedoman. Namun, pihak Apple tak segera menanggapi tentang pedoman App Store mana yang dilanggar oleh Fakespot.

Aplikasi Fakespot merupakan aplikasi untuk menganalisis kredibilitas ulasan daftar Amazon dan memberinya nilai A hingga F. Aplikasi ini kemudian memberikan rekomendasi kepada pembeli untuk produk dengan kepuasan pelanggan yang tinggi.

Amazon sendiri mengatakan bahwa aplikasi ini membawa kekhawatiran ulasan yang tersebar merupakan informasi yang palsu, membingungkan, dan menyesatkan.

“Aplikasi yang dimaksud memberi pelanggan informasi yang menyesatkan tentang penjual kami dan produk mereka, merugikan bisnis penjual kami, dan menciptakan potensi risiko keamanan,” ucap juru bicara Amazon.

Menanggapi pernyataan Amazon, pendiri sekaligus CEO Fakespot, Saoud Khalifah dengan tegas membantah klaim dari Amazon itu bahwa aplikasi mereka menghadirkan risiko keamanan.

“Kami tidak mencuri informasi pengguna, kami tidak pernah melakukan itu. Mereka tidak menunjukkan bukti dan Apple bertindak tanpa bukti,” ucap Khalifah.

Khalifah juga mengungkapkan kekecewaannya karena Apple tak memberikan peringatan lebih dahulu jika aplikasi miliknya itu akan dihapus dari App Store. Apple juga tidak memberi kesempatan pihak Fakespot untuk memperbaiki masalah.

“Bayangkan pergi ke penyewa dan mengatakan Anda harus mengambil semua barang Anda, Anda harus pergi sekarang. Itulah yang saya rasakan saat ini, jujur dengan Anda,” ucap Khalifah.

Sebelumnya, Amazon juga pernah memberikan pernyataan bahwa salah satu media sosial menyebabkan toko ritel nya mendapatkan ulasan yang buruk.

Sayangnya, Amazon tak mengatakan apa media sosial tersebut. Namun, banyak yang menduga bahwa aplikasi itu adalah Facebook. Media sosial tersebut mengizinkan seseorang membeli dan menjual ulasan produk palsu, sehingga lebih sulit bagi Amazon untuk mengatasi masalah itu.

“Beberapa menggunakan layanan media sosial sendiri. Dalam kasus lain, mereka menyewa penyedia layanan pihak ketiga untuk melakukan aktivitas ini atas nama mereka,” terang pihak Amazon.

“Namun, pelaku jahat sering mencoba mengambil transaksi ini di luar Amazon untuk menghindari kemampuan kami mendeteksi aktivitas mereka dan hubungan antara beberapa akun yang melakukan atau mendapat manfaat dari penyalahgunaan ini,” pungkasnya.