Merinding! NASA Tangkap Suara Alien yang Berasal dari Sini

0
596

Sebuah suara alien terdengar di lingkungan sekitar Jupiter. Tepatnya di bulan planet tersebut bernama Ganymede yang ditemukan penjelajah Juno.

Juno melakukan penerbangan dekat Ganymede pada 7 Juni 2021 lalu. Saat itu merekam gelombang elektromagnetik bulan, atau gelombang listrik dan magnet yang dihasilkan di magnetosfer.

Saat frekuensi emisi digeser dalam rentang audio, menghasilkan rangkaian jeritan dan lolongan alien menakutkan. Suara tersebut diungkap pada American Geophysical Union Fall Meeting 2021.

“Suara ini cukup liar untuk membuat Anda merasa jika Anda berkendara bersama Juno yang melewati Ganymede untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade,” jelas fisikawan dari Southwest Research Institute, Scott Bolton yang juga peneliti utama Juno, dikutip dari Science Alert, Selasa (21/12/2021).

“Jika Anda mendengarkan dengan cermat, Anda bisa mendengar perubahan mendadak ke frekuensi yang lebih tinggi di sekitar titik tengah rekaman, menunjukkan masuk wilayah berbeda pada magnetosfer Ganymede”.

Science Alert menuliskan mengubah data ke frekuensi audio adalah cara berbeda dan pengalaman pada data. Ini akan membantu memahami detail halus yang mungkin terlewatkan.

Ganymede punya inti yang terdiferensiasi sepenuhnya. Kemungkinan juga punya lautan cair di bawah keras es dan diprediksi bisa mendukung kehidupan.

Selain itu, Ganymede disebut punya medan magnet sendiri. Ini tercatat sebagai satu-satunya bulan di Tata Surya.

Sebelumnya pada 1990-an dan awal 2000-an, pesawat antariksa Galileo mempelajari Jupiter serta mengambil sampel ruang di sekitar Ganymede. Hasilnya gelombang plasma satu juta kali lebih kuat di sekitar obyek tersebut dibandingkan aktivitas media di jarak sesuai sekitar Jupiter.

Juno sendiri juga telah terbang rendah 1.038 kilometer dari permukaannya dengan kecepatannya sekitar 67 ribu per jam. Nampaknya para ilmuwan punya sejumlah ide berikutnya.

“Ada kemungkinan perubahan frekuensi tidak lama setelah pendekatan terdekat karena pindah dari sisi malam Ganymede ke siang hari,” jelas fisikawan dan astronom dari University of Iowa, William Kurth.