Aset Bitcoin belakangan jadi idaman, namun juga pemiliknya harus siap mental karena kadang harganya naik atau turun tajam. Mereka yang dikenal sebagai pemilik banyak Bitcoin pun harus gigit jari.

Harga Bitcoin sempat tembus USD 59 ribu pada 10 Mei sebelum mengalami kejatuhan dramatis sekitar 36% dalam 9 hari berikutnya. Forbes pun mengestimasi lusinan miliarder kripto secara kolektif kehilangan USD 15,5 miliar atau sekitar Rp 22 triliun.

Secara kolektif, kekayaan bersih mereka anjlok dari USD 62,3 miliar ke angka USD 46,8 miliar. Saat ini, mereka mungkin sudah agak bertambah kekayaannya karena nilai Bitcoin menjadi menguat lagi.

Salah satu juragan bitcoin, Sam Bankman-Fried, pemuda usia 29 tahun, adalah yang menderita kerugian paling tinggi menurut Forbes. Sam adalah pendiri perusahaan perdagangan kripto Alameda Research.

Dikutip detikINET dari Forbes, Jumat (21/5/2021) saat puncak nilai Bitcoin di 10 Mei, hartanya mencapai USD 16,7 miliar. Namun kemudian dalam 9 hari, jumlah itu turun drastis menjadi USD 11,5 miliar.

Kembar Winklevos pun mengalami nasib yang sama. Tyler dan Cameron Winklevoss terkenal karena mengklaim mendirikan Facebook, bukan Mark Zuckerberg. Kini, mereka aktif dalam perdagangan uang kripto khususnya Bitcoin.

Kekayaan keduanya turun sekitar USD 900 juta menjadi masing-masing USD 2,9 miliar. Mereka menggunakan sebagian uang sebesar USD 65 juta yang didapat dari Facebook untuk mengakhiri perselisihan dengan Zuckerberg, untuk investasi Bitcoin sejak tahun 2012.

Bitcoin sebagai mata uang digital paling populer sekarang telah turun sepertiga dari rekor tertingginya pada pertengahan April lalu. Data aliran dana JPMorgan menunjukkan, investor keluar dari Bitcoin dalam beberapa pekan terakhir.

Pada hari Rabu, Elon Musk juga mengatakan Tesla tidak jadi menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran untuk membeli mobilnya. Alasannya karena masalah lingkungan. Proses penambangan bitcoin membutuhkan energi listrik yang besar yang juga berasal dari pembangkit yang tidak ramah lingkungan.