Badai tsunami PHK yang terjadi di start up, salah satunya netflix ?

0
435

Belum dua bulan berlalu, Netflix kembali mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Kali ini, 3% dari total pegawai atau sekitar 300 orang dirumahkan.

Netflix mengumumkan kebijakan PHK dalam pernyataannya kepada publik pada Kamis (23/6/2022). “Hari ini, kami dengan sedih harus melepas sekitar 300 karyawan,” kata juru bicara Netflix seperti dikutip TechCrunch.

Menurut pernyataan yang sama, Netflix harus mengambil kebijakan PHK untuk menyesuaikan biaya operasional dengan perlambatan pertumbuhan pendapatan. “Kami berterima kasih atas segala hal yang mereka telah lakukan untuk Netflix dan kami akan bekerja keras untuk mendukung mereka melalui transisi ini.”

Bagi Netflix, ini adalah langkah efisiensi kedua dalam 2 bulan terakhir. Pada Mei, mereka mengumumkan PHK atas 150 karyawan. Sebelumnya pada April, Netflix juga merumahkan sebagian dari tim redaksi Tudum, unit bisnis media Netflix yang baru diluncurkan pada Desember 2021.

Netflix menyatakan, meskipun sebagian besar dari karyawan yang terkena PHK berbasis di Amerika Serikat, kebijakan ini juga berdampak ke karyawan di wilayah Asia Pasifik, Amerika Latin dan Eropa, serta Timur Tengah dan Afrika.

Pertumbuhan bisnis Netflix memang sedang berada di dalam tekanan. Pada kuartal I/2022, Netflix kehilangan sekitar 200.000 pelanggan. Proyeksi perusahaan menyatakan ada potensi 2 juta akun berhenti berlangganan Netflix pada kuartal II/2022.

Netflix menyatakan penurunan jumlah pelanggan ini adalah imbas dari invasi Rusia atas Ukraina, pandemi Covid-19, dan kebiasaan berbagi password antarpengguna.

Untuk mendorong jumlah pelanggan dan pendapatan, Netflix menyiapkan beberapa inisiatif. Beberapa di antaranya adalah mulai melakukan siaran langsung untuk acara tidak bernaskah seperti komedi stand-up serta memperkuat upaya masuk ke industri gim dengan peluncuran gim baru.