Elon Musk Tantang CEO Twitter Untuk Debat Tentang Akun Palsu

0
359

Orang terkaya dunia, Elon Musk memprovokasi Twitter dan menantang CEO Twitter Parag Agrwal untuk berdebat di depan publik. Musk menantang terkait akun palsu dan spam di tengah pertempuran hukum yang kontroversial atas akuisisi Twitter senilai US$ 44 miliar atau sekitar Rp 634 triliun.

Seperti diketahui, Musk pernah mengumumkan rencana akuisisi platform media sosial tersebut pada April 2022. Lalu, dia mundur dari kesepakatan karena berdalih bahwa perusahaan berlogo burung biru ini melanggar perjanjian terkait akun bot atau palsu. Bos Tesla itu menuduh Twitter menyesatkan para investor dan pengguna tentang jumlah akun palsu di platformnya.

Kemudian Twitter menggugat Musk di pengadilan kanselir Delaware untuk memastikan kesepakatan akan berjalan seperti yang dijanjikan. Namun, Musk malah mengajukan gugatan balik.

Mengutip CNBC International, dalam serangkaian tweet yang mulai ditulis Musk pada Sabtu, 6 Agustus lalu, dia berinteraksi dengan seorang penggemar yang merangkum tuduhannya tentang Twitter, termasuk soal data usang dan kumpulan data palsu.

“Ringkasan masalah yang bagus. Jika Twitter bersedia memberikan metode pengambilan sampel 100 akun dan bagaimana mereka dikonfirmasi sebagai akun asli, kesepakatan [akuisisi] harus dilanjutkan dengan syarat dan ketentuan yang dijanjikan. Namun, jika ternyata pengajuan SEC mereka secara material salah, maka akuisisi seharusnya tidak dilanjutkan,” kata Elon.

Lalu, tepat setelah jam 9 pagi pada Sabtu, Musk memulai jajak pendapat di Twitter. Dia meminta pengikutnya memilih apakah menurut mereka pengguna harian Twitter yang palsu/spam jumlahnya kurang dari 5 persen.

Usai menggelar jajak pendapat itu, Musk lalu menantang bos Twitter untuk debat publik.

“Dengan ini saya menantang @paraga untuk debat publik tentang persentase bot Twitter. Biarkan dia membuktikan kepada publik bahwa Twitter memiliki <5% pengguna harian palsu atau spam!,” tulisnya lagi pada Sabtu pagi (6/8).

Mengutip CNBC Internasional, sebuah sumber yang dekat dengan Twitter mengatakan perdebatan tidak akan terjadi di luar persidangan yang tertunda.