Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meminta Departemen Pertahanan untuk menggelar parade militer besar-besaran di Washington DC.
Permintaan ini disampaikan Trump kepada para petinggi militer pada akhir Januari, setelah menyaksikan parade Hari Bastille di Prancis tahun lalu.
erungkapnya keinginan Trump pertama kali dibeberkan harian Washington Post, yang lalu dibenarkan sekretaris pers Gedung Putih, Sarah Sanders.
“Presiden Trump luar biasa mendukung anggota militer Amerika yang mempertaruhkan nyawa mereka setiap hari untuk menjaga agar negeri kita tetap aman,” kata Sanders.
“Dia telah meminta Departemen Pertahanan untuk meninjau perayaan yang membuat semua warga Amerika bisa menunjukkan apresiasi mereka,” tambahnya.
Pentagon kini dilaporkan tengah mempelajari rincian acara tersebut, meski menurut seorang pejabat Gedung Putih rencana itu masih dalam tahap “wacana”.
Media di AS mengaitkan permintaan Trump dengan kekagumannya terhadap parade militer yang dia kunjungi di Paris, Juli 2017.
Saat itu parade berlangsung di Champs Élysées dengan diikuti puluhan kendaraan militer, atraksi pesawat tempur, dan prajurit kavaleri.
“Itu adalah parade terdahsyat yang pernah saya saksikan. Kita harus mencoba melakukannya tapi lebih hebat dari itu,” ujar Trump.
Bagaimana kalangan lain meresponsnya?
Sejumlah politikus Demokrat mengkritik rencana parade militer karena membutuhkan biaya mahal. Lagipula, parade semacam itu sarat dengan simbol yang mengkhawatirkan.
“Tidak masuk akal, buang-buang uang saja!” cuit anggota DPR, Jim McGovern.
“Trump bertindak lebih seperti diktator daripada presiden. Warga Amerika berhak mendapat yang lebih baik,” lanjutnya.
Jackie Speier, anggota DPR yang duduk di Komisi Angkatan Bersenjata, mengatakan kepada CNN, “Jujur, saya terkejut…Kita punya orang yang mau seperti Napoleon.”
“Acara semacam itu benar-benar buang uang dan saya pikir semua orang mestinya tersinggung dengan keinginannya yang selalu pamer. Itu bukan gaya kita, itu bukan cara kita,” ujarnya.
Seberapa janggal parade militer di AS?
Parade militer jarang digelar di negara-negara Barat, termasuk AS dan Eropa. Acara semacam itu lebih sering dikaitkan dengan negara seperti Korea Utara.
“Saya tidak tahu seberapa banyak prajurit yang menyukainya. Militer akan melakukan apa yang diperintahkan panglima. Tapi itu bukan ide bagus untuk militer kita,” ujar Letnan Jenderal Mark Hertling kepada CNN.
“(Parade) bukan budaya militer Amerika Serikat. Dalam pandangan saya, seharusnya tidak ada parade dan acara semacam itu terlalu berlebihan untuk menunjukkan seberapa tangguhnya kami.”
Militer AS bukannya tidak pernah menggelar parade militer, namun acara tersebut biasanya diadakan pada akhir konflik besar.
Parade militer terakhir diadakan di Washington DC pada Juni 1991, ketika Presiden George Bush senior merayakan berakhirnya Perang Teluk.
Sumber : bbc.com