Saat Rio Dewanto dan Chicco Jerikho Bertualang di NTT

0
1101

Menemukan hal yang baru di tempat baru adalah cita-cita luhur para petualang, hal itulah yang dirasakan oleh dua orang aktor papan atas Indonesia, Chicco Jerikho dan Rio Dewanto. Mereka menghabiskan sekitar 10 hari di kawasan Indonesia Timur untuk mengeksplorasi hal-hal yang tidak pernah mereka temukan sebelumnya.

Belum lama ini, Rio dan Chicco diberi kepercayaan menjadi pembawa acara sebuah program petualangan yang sudah eksis sejak tahun 2003, yakni Jejak Petualang.

Tak hanya Rio dan Chicco, program ini juga dipandu oleh Edo Borne untuk mengeksplorasi tempat-tempat baru. Untuk edisi perdana, Pulau Komodo dan Flores menjadi wahana eksplorasi ketiga pria ini.

Chicco bercerita petualangan ke Pulau Komodo kali ini, membawanya memahami masalah apa saja yang sebenarnya terjadi di sana. Tidak melulu menikmati keindahan alam, Chicco juga atraktif bercerita tentang kopi tuang.

“Salah satu highlight perjalanan ini adalah berkunjung ke sebuah kampung di daerah Manggarai Barat, untuk riset tentang kopi tuang. Kopi tuang awalnya adalah kopi yang dibawa oleh misionaris,” ujar Chicco saat dihubungi CNNIndonesia.com via telepon, beberapa saat lalu.

“Di sana saya ngobrol sama petaninya langsung, dan juga tentang cara mengolah kopi. Mereka mengolah kopi pakai cara tradisional, disangrai.”

Bicara soal bertualang di Pulau Komodo, Chicco menuturkan sampah adalah hal yang membuat dirinya merasa sedih. Terlebih status Pulau Komodo adalah World Heritage atau Warisan Dunia UNESCO.

Menurutnya siapapun yang berkunjung ke sana, harus menjaga kebersihan dan keasrian. Hal ini karena makin banyak wisatawan dari mancanegara yang berkunjung ke sana dan menyoroti masalah ini.

“Kalaupun tempat sampahnya jarang, itu harusnya bukan jadi alasan untuk buang sampah semabrangan. Mulailah kita biasakan membawa pulang sampah yang kita bawa. Bayangin aja di tengah laut juga banyak sampah, gila sih itu!,” kata Chicco.

Rio Dewanto dan Chicco Jerikho Bertutur Tentang NTT

“Kemudian pink beach yang terkenal itu sudah tidak pink lagi warnanya, karena pengunjung yang datang ke sana membawa pulang pasirnya. Tapi masih ada beberapa pantai yang masuk zona inti, masih berwarna pink karena memang tidak ada turis di sana.”

Lain di laut, lain di gunung

Berbeda dengan Chicco yang puas mengeksplorasi Pualu Komodo dan Mangagri Barat, Rio Dewanto bertutur tentang pengalamannya terlibat sebuah upacara adat di Bajawa. Sebuah daerah dataran tinggi di Pulau Flores.

Rio menuturkan keseruan yang ia rasakan saat dirinya terlibat prosesi renovasi rumah adat. Ia mengaku baru kali itu melihat ‘keseruan’ yang megah.

“Dalam prosesi itu, kepala adatnya diarak keliling kampung setelah itu baru ada proses pemotongan hewan yang diberikan oleh setiap kepala keluarga. Kemudian dimasak di kuali-kuali besar dan dibagikan ke seluruh warga secara rata,” ujar Rio Dewanto kepada CNNIndonesia.com.

“Benar-benar kaya di film asterix gitu rasanya, keren banget sih!”

Terkait aktivitas ekplorasi tempat-tempat baru, Rio memberikan tips agar perjalanan tidak terasa membebani. Menurutnya hal yang terpenting adalah mencari tahu tentang daerah yang ingin didatangi, kemudian barang bawaan disesuaikan dengan daerah yang ini didatangi.

Rio Dewanto dan Chicco Jerikho Bertutur Tentang NTT

“Kalau bisa bawaannya jangan terlalu banyak biar gak ribet, apalagi kalau pindah-pindah kota. Kalau bisa sih sepraktis mungkin, kaya misalnya bawa ransel kalau yang niatnya emang mau eksplore,” kata Rio.

“Kemudian kalau budget-nya pas-pasan, harus cek transportasi yang mau dipakai. Terus makanan juga diperhatikan.”

Rio dan Chicco sepakat bahwa mematuhi hal yang harus dan tidak boleh dilakukan, adalah hal yang tidak boleh ditawar dalam sebuah perjalanan ke lokasi baru.

Sumber : CNN.com