Arab Saudi Disebut ‘Teman Sejati’ Pakistan Setelah Putra Mahkota Mohammed Bin Salman Janjikan Investasi

0
791

Arab Saudi menjanjikan kesepakatan penanaman modal senilai US$20 miliar atau Rp282 triliun dengan Pakistan yang sedang berusaha membangkitkan ekonomi yang bermasalah.

Salah satu bentuknya adalah pendanaan penyulingan minyak US$8 miliar atau Rp112 triliun di kota Gwadar.

Hal ini dilakukan dalam kunjungan Putra Mahkota Mohammed bin Salman atau MBS ke Pakistan pada Senin (18/02) sebagai bagian dari lawatan di Asia.

Pakistan sedang mengalami masalah keuangan. Cadangan devisa yang tersisa hanya sebesar US$8 miliar atau Rp112 tiliun dan negara itu sedang berusaha mencari pendukung internasional.

Perdana Menteri Imran Khan berusaha mendapatkan bantuan dari negara sahabat untuk mengurangi besarnya paket bantuan bagi negaranya yang kemungkinan perlu didapatkan dari Dana Moneter Internasional (IMF), dengan persyaratan ketat.

Imran Khan menyebut Arab Saudi sebagai teman sejati.

“Arabia Saudi selalu menjadi teman Pakistan. Arabia Saudi merupakan teman ketika Pakistan memerlukan sahabat. Jadi Arab Saudi selalu menjadi teman yang membantu saat diperlukan, dan oleh karena itulah kami begitu menghargainya.”

Diberi penghargaan tertinggi

Negara ini mencari bantuan ke-13 sejak akhir tahun 1980-an dan Arab Saudi sudah memberikan bantuan senilai US$6 miliar atau Rp84 triliun.

Pakistan juga akan memberikan penghargaan tertinggi kepada putra mahkota Saudi, the Order of Pakistan, satu hari setelah kesepakatan investasi terealisasi.

Langkah ini bertentangan dengan negara-negara lain yang mengutuk kerajaan tersebut terkait perannya dalam pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi tahun lalu.

Arab Saudi dan Pakistan menantangani kesepakatan sementara dan nota kesepahaman bidang energi, petrokimia dan sektor pertambangan, menurut sejumlah laporan.

Pada kesepakatan terbaru, Pangeran bin Salman mengatakan: “Ini besar untuk tahap pertama dan sudah pasti (hubungan dagang kita) akan tumbuh setiap bulan dan setiap tahun, dan ini akan menguntungkan kedua negara.”

Mencari sahabat

Pakistan adalah negara pertama dalam lawatan Asia putra mahkota Saudi. Dia dijadwalkan akan berada di India pada hari Selasa dan mengunjungi Cina pada hari Kamis dan Jumat.

Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud tiba-tiba menunda kunjungannya ke Indonesia tanpa menjelaskan alasannya. Tetapi Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan kedua negara akan menentukan jadwal baru.

MBS berusaha mengubah citranya di dunia setelah pembunuhan Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada bulan Oktober.

Lawatan yang dilakukannya saat ini dipandang sebagai usaha untuk mendapatkan sahabat oleh MBS yang berusaha meningkatkan hubungan dengan sekutu yang dapat diandalkan sementara dirinya memberikan dana, lapor wartawan BBC Abid Hussain.

Sementara Pakistan diuntungkan dengan adanya kekayaan Arab Saudi, negara Asia selatan ini juga penting bagi kerajaan itu.

Kedua negara sejak lama telah memiliki hubungan militer dan kunjungan MBS dilakukan saat geopolitik kawasan sedang berubah – termasuk terkait dengan kekhawatiran akan pengaruh Iran.