Ditemukan ‘surat setia kepada ISIS’ di rumah terduga perakit bom Bandung

0
1261

Kepolisian masih menyelidiki kemungkinan adanya keterkaitan terduga perakitan bom panci di Bandung, AG, dengan jaringan ISIS, setelah ditemukan secarik kertas di kediamannya yang isinya semacam baiat (setia) kepada pemimpin ISIS Abubakar Al Bagdadi.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Yusri Yunus mengakui bahwa pihaknya menemukan barang bukti tersebut ketika melakukan penggeledahan di rumah terduga di Kampung Kubang Bereum, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buah Batu, Bandung, Minggu (09/07).

“Isinya belum (diketahui persis) ya, karena tidak terang. Itu sudah diambil tim Densus 88 untuk didalami,” kata Yusri Yunus kepada wartawan BBC Indonesia, Isyana Artarini, Minggu.

Secara terpisah, Wakapolda Jawa Barat, Brigjen Bambang Purwanto belum bisa memastikan apakah tulisan pada secarik kertas itu merupakan tulisan AG atau bukan.

“Belum didapatkan dari hasil interogasi, apakah betul tulisan dia atau memang tulisan orang lain, masih kita lihat,” kata Bambang Purwanto kepada wartawan, Minggu (09/07), di lokasi kejadian.

Tulisan tangan

Sejumlah laporan menyebutkan, surat yang ditulis dengan tangan itu menyebutkan bahwa penulisnya “berbaiat Khilafah Daulah Islamiyah Abubakar Al Bagdadi untuk patuh dan taat kepada perintahnya…”

Dalam surat tersebut, penulisnya juga mencantumkan tiga huruf, yaitu JAD, di kiri atas surat. Belum diketahui apakah JAD itu merupakan singkatan dari Jamaah Ansharut Daulah, jaringan di Indonesia yang berafiliasi kepada ISIS.

Selain menemukan surat tersebut, aparat kepolisian juga menemukan antara lain sebuah panci yang sudah diledakkan serta satu panci yang berisi paku.

Sebelumnya, bom panci tersebut meledak di rumah kontrakan AG, seorang penjual bakso, Sabtu (08/7) sekitar pukul 15.30 WIB.

Sempat diamankan oleh warga sekitar, AG kemudian ditangkap oleh aparat kepolisian kota Bandung.

Temuan polisi menyebutkan bom panci itu akan diledakkan di gereja yang terletak di jalan Buah Batu, rumah makan Astana Anyar dan sebuah kafe di Jalan Braga, Bandung.

Dari keterangan terdakwa, polisi menyatakan bahwa pelaku mengaku tindakannya atas inisiatif sendiri dan tidak terkait dengan kelompok atau jaringan manapun.

“Hasil penyelidikan awal (dia) bekerja sendiri, belajar (merakit bom) dari internet… Sama dengan kasus penusukan yang terjadi di depan Mabes Polri. Berjihad sendiri,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Yusri Yunus.

Lebih lanjut Yusri mengatakan penyelidikan kasus ini telah ditangani oleh pasukan elit anti teror Mabes Polri, Densus 88.