Polisi Australia sedang melakukan pemeriksaan setelah sebuah percakapan di Periscope dilaporkan mengenai rencana untuk menangkap seorang agen Korea Utara yang dicurigai, disiarkan secara langsung secara online.
The Australian Federal Police (AFP) belum berkomentar mengenai isi percakapan tersebut, yang disiarkan langsung di Periskop.
Namun surat kabar Australia Barat mengatakan bahwa ini jelas tentang operasi penangkapan Chan Han Hoi akhir pekan lalu.
Surat kabar tersebut mengatakan bahwa mereka telah memberi tahu polisi.
Choi, 59, ditangkap di Sydney pada hari Sabtu. Dia telah didakwa sebagai “agen ekonomi” untuk Korea Utara, dalam kasus di Australia.
Polisi yakin dia berhubungan dengan “pejabat tinggi di Korea Utara”.
Polisi Federal hanya mengkonfirmasi kepada BBC bahwa “bagian dari percakapan sengaja disiarkan melalui akun Periskop AFP” pada tanggal 13 Desember.
Seorang juru bicara mengatakan hal ini terjadi ketika “peralatan penyiaran media sosial” sedang diuji.
Australia Barat mengatakan akun Twitter AFP mengirimkan sebuah tautan saat siaran dimulai di Periskop.
Tweet itu cepat-cepat dihapus, tapi rekaman Periskop berdurasi satu menit tetap online sampai koran tersebut memberi tahu polisi. Dikatakan sekitar 40 orang telah mendengar siaran tersebut.
Surat kabar tersebut mengatakan bahwa sementara identitas tersangka tidak diungkap, suara dalam percakapan itu untuk mendiskusikan rencana penangkapan dan kemungkinan kebutuhan untuk memberi tahu Perdana Menteri Malcolm Turnbull dan pemimpin oposisi Bill Shorten.
Satu suara mengatakan polisi “tidak akan melibatkan senjata api, hanya setengah lusin orang dan sebuah van forensik”, lapornya.
AFP mengatakan bahwa masalah tersebut telah dirujuk ke tim keamanan untuk ditinjau ulang, dan tidak memberikan komentar lebih lanjut.
“Langkah yang ditempuh untuk memastikan kejadian tersebut tidak akan terjadi lagi,” kata juru bicara tersebut.
Choi lahir di Korea Selatan namun tinggal di Australia selama lebih dari 30 tahun dan merupakan warga negara yang dinaturalisasi.
Polisi menuduh dia membahas penjualan teknologi rudal balistik dengan entitas asing, dan menengahi penjualan komoditas seperti batu bara, guna meningkatkan pendapatan bagi Korea Utara.