Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah mempertanyakan alasan di balik pertumbuhan lamban ekonomi di indonesia.
meski mendapat pujian dari berbagai organisasai international atas upayanya memperbaiki ekonomi indonesia.
Indonesia menerima status investment grade dari semua lembaga pemeringkat global, termasuk peningkataan terbaru BBN fitch rating Inc.
Kata presiden, menambahkan bahwa bank dunia juga telah meningkatkan peringkat indonesia dalam kemudahan melakukan bisnis (EODB) menjadi 72 dari 140 pada tahun 2014.
Sementara itu harga Index Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa kali memecahkan rekor di tahun 2017. Meningkat 19,99 persen menjadi 6.355,66.
Namun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan ekonomi akan tumbuh sebesar 5,05 % tahun lalu,
lebih rendah dari target 5,2% yang ditetapkan dalam APBN 2017.
“Rasio EODB Indonesia melonjak, indeks pasar saham melonjak, infalsi rendah, anggaran negara aman dan peringkat menjadi lebih baik.” kata beliau didepan menteri saat rapat kabinet di istana negara di indonesia.
“Saya membandingkan kondisi Indonesia dengan orang sakit yang tidak memiliki gejala – gejala kadar kolesterolnya dengan baik.” Imbuh Pak Jokowi.
“Dia kemudian menginstruksikan para menteri untuk mencari tahu apa masalahnya sehingga Indonesia Bisa tumbuh dengan cepat.” kata pak Jokowi
Jokowi Berjanji pada saat kampanye kepresidenan 2015 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 7 %. (bbn)