Para pemimpin dari 44 negara Afrika telah menandatangani kesepakatan untuk menciptakan salah satu blok perdagangan bebas terbesar di dunia.
Perjanjian itu ditandatangani pada pertemuan puncak di ibukota Rwanda, Kigali.
Diharapkan kesepakatan itu akan berlaku dalam enam bulan, dan meningkatkan kemakmuran bagi 1,2 miliar orang Afrika.
Tetapi 10 negara, termasuk Nigeria, menolak untuk menandatangani kesepakatan, dan itu perlu diratifikasi oleh semua parlemen nasional yang menandatanganinya sebelum blok itu menjadi kenyataan.
The African Continental Free Trade AreaAfrika (CFTA) akan menghilangkan hambatan perdagangan, seperti tarif dan kuota impor, yang memungkinkan aliran bebas barang dan jasa antar anggotanya.
Dalam teori, seharusnya kerjasama ini dapat mendorong perdagangan, pertumbuhan dan pekerjaan.
Perdagangan antar negara-negara Afrika relatif rendah. Ini menyumbang hanya 10% dari semua perdagangan di benua itu – dibandingkan dengan 25% di Asia Tenggara – menurut kantor berita Reuters.
Setelah kawasan perdagangan bebas didirikan, ambisinya adalah untuk mengambil langkah lebih lanjut yang menggemakan pembentukan Uni Eropa – seperti serikat pabean, pasar umum, dan bahkan mata uang tunggal, kata Matthew Davies, editor Laporan Bisnis Afrika BBC .
Dia mengatakan banyak hambatan masih harus diatasi.
Salah satunya adalah tingkat manufaktur yang relatif rendah yang terjadi di benua Afrika di mana perdagangan sering berarti menjual bahan mentah ke dunia luar.