Keiana Cave, Seorang Remaja Putri berumur 18 tahun dari New Orelans, mencuri perhatian tentang gagasan tumpahan minyak di Deepwater Horizon, Meksiko Tahun 2010.
Pada kejadian tumpahan tersebut merupakan kejadian ketumpahan minyak paling besar dalam sejarah pertumpahan minyak di dunia.
Minyak yang tumpah mencakup 4,9 juta barel (210 juta galon, atau 780.000 meter kubik) di salah satu perairan yang penting di planet ini.
Akibatnya, jumlah bayi lumba-lumba yang sekarat enam kali lebih besar dibandingkan angka biasanya. Sementara itu, para nelayan dan ilmuwan melaporkan “angka yang menggelisahkan” dari hewan laut yang cacat termasuk udang tanpa mata dan rongga mata serta ikan dengan luka dan nanah.
Melihat semua pemberitaan di televisi, Cavé dengan cepat merasa bahwa pasti ada kerusakan lingkungan yang tersembunyi. Dia lalu memusatkan perhatian untuk menemukan apa yang sebenarnya terjadi. Pada usianya yang baru menginjak 15 tahun saat itu, Cave mulai mempelajari apa yang akan terjadi dengan minyak ketika dibiarkan mengambang di permukaan laut. Dia menemukan bahwa ketika minyak mentah terkena sinar ultraviolet dari matahari, minyak akan bereaksi membentuk bahan kimia yang karsinogenik.
Penelitiannya ini kemudian ditulis dalam dua makalah saintis dan dua paten, untuk metode kimia pendeteksi karsinogen. Cave juga meluncurkan sebuah perusahaan rintisan bernama Mare, yang berupaya menyebarkan pendeteksi sehingga tidak merusak. Risetnya baru saja menerima pendanaan sebesar US$1,2 juta atau Rp16,5 miliar.