Wabah virus nipah merebak di India. Dihimpun dari berbagai media, virus ini telah membunuh setidaknya 9 orang di Kerala, India Selatan.
Chief minister Kerala, Pinarayi Vijayan pada Senin (21/5) melalui akun Twitter @CMOKerala mengatakan bahwa pihaknya memonitor wilayah dan mengambil langkah untuk mencegah penyebaran.
Dilansir dari Live Science, dari sembilan korban tiga di antaranya positif terkena virus nipah, sedangkan enam lainnya masih dicurigai akibat virus. Sementara itu terdapat 25 orang yang terpaksa diopname karena memiliki gejala yang mengarah pada infeksi virus nipah.
CM Pinarayi Vijayan has informed that Government is closely monitoring the spread of the Nipah virus. Health department is doing everything possible to save the lives of the infected & prevent the advance of virus.
— CMO Kerala (@CMOKerala) May 21, 2018
Infeksi virus nipah pertama kali terjadi pada 1998. Dilansir dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) virus nipah (NiV) pertama kali menyerang Kampung Sungai Nipah, Malaysia. Saat itu babi jadi penghantar penyebaran virus.
Kemudian pada 2004, Bangladesh jadi negara tujuan virus berikutnya. Kali ini kasus disebabkan oleh konsumsi buah palem sap yang terkontaminasi kelelawar buah yang terkena virus. Secara alami virus menginfeksi kelelawar buah dari keluarga Pteropodidae. Virus juga diketahui dapat menular dari manusia ke manusia lain.
Orang yang terinfeksi virus nipah akan mengalami peradangan otak atau encephalitis.
Gejala biasanya berupa demam dan sakit kepala diikuti rasa kantuk, disorientasi dan rasa bingung. Lebih parah lagi orang dapat koma dalam 48 jam setelah menunjukkan gejala-gejala ini. Virus pun dapat menyebabkan kematian. Ia juga dapat menyerang hewan ternak termasuk babi.
WHO menyebut belum ada vaksin baik untuk manusia maupun hewan demi mencegah infeksi. Hanya perawatan intensif yang bisa dilakukan saat orang terinfeksi virus nipah.
Sumber : CNN.com