Sebagian besar bagian dari fosil tengkorak berusia 12 ribu tahun ditemukan dalam reruntuhan Museum Nasional Brasil yang terbakar.
Fosil bernama Luzia itu selama ini ditempatkan di bangunan museum yang dibangun 200 tahun lalu di Rio de Janeiro.
September lalu museum itu terbakar. Peristiwa itu menghancurkan hampir seluruh artefak yang tersimpan dalam meseum.
Manajemen Museum Nasional Brasil, Jumat lalu, menyatakan 80% fragmen tengkorak Luzia berhasil diidentifikasi.
Kumpulan tengkorak tertua yang pernah ditemukan di kawasan Amerika Selatan itu kerap dianggap sebagai koleksi paling berharga di museum tersebut.
Pihak museum menyebut lembaganya yakin mereka dapat menemukan sisa fragmen tengkorak Luzia dan menyusunnya ulang.
“Fosil itu mengalami perubahan, rusak tapi kami optimis dapat mengumpulkan fragmen tengkorak lainnya,” kata arkeolog Claudia Rodrigues, seperti dilansir kantor berita AFP.
Tengkorak Luzia sebelumnya disimpan dalam kotak berbahan logam di sebuah lemari kabinet. Kotak itu disebuat tempat strategis dan dapat mencegahnya rusak akibat api.
Perbaikan struktur kini masih dilakukan untuk menjaga bangunan bersejarah di Rio de Janeiro itu. Pekerjaan tersebut telah berlangsung sekitar 50 hari sejak kebakaran melanda museum.
Adapun, sumber api yang ketika itu membakar ratusan ruangan berisi lebih dari 20 juta artefak masih diselediki.
Kebakaran yang terjadi 2 September lalu itu memicu kritik dan protes terhadap pemerintahan Brasil.
Museum nasional itu dikelola Universitas Federal Rio de Janeiro. Rektor kampus itu menyebut bangunan itu rentan setelah pemerintah memotong anggaran mereka.
Tengkorak Luzia ditemukan di sebuah gua di negara bagian Minas Gerais, sebelah utara Rio, pada dekade 1970-an.