Pengusaha kaya raya asal Tanzania, Mohammed Dewji, akhirnya menghirup udara bebas setelah 10 hari diculik kelompok bersenjata di kota Dar es Salaam.
Belum dapat dipastikan apakah pihak Dewji membayar sejumlah tebusan untuk para penculik. Merujuk data Forbes, pria berusia 43 tahun itu memiliki kekayaan sebesar US1,5 miliar atau sekitar Rp22 triliun.
“Saya sudah pulang dengan selamat,” ujar Dewji alias Mo, dalam akun Twitter perusahaannya, METL Group.
Dewji diculik kelompok bersenjata pada 11 Oktober lalu. Ia datang ke hotel itu untuk berolahraga.
Sejak saat itu, pihak keluarga telah menawarkan uang sebesar US$440 ribu atau Rp6,6 miliar kepada siapapun yang dalam memberi informasi tentang keberadaan Dewji.
Menteri Lingkungan Hidup Tanzania, yang juga kawan karib Dewji, January Makamba, mengaku telah berbincang dengan miliarder itu.
Makamba berkata, para penculik meninggalkan Dewji di sebuah tanah lapang dekat klub Gymkhana di Dar es Dalam.
Dewji dilaporkan fit, namun tangan dan kakinya memar akibat borgol.
Selama 2005 hingga 2015, Dewji menjabat sebagai anggota parlemen dari partai penguasa Tanzania, Chama Cha Mapinduzi.
Dengan profilnya yang dikenal hampir sebagian besar warga Tanzania, Dewji tak pernah menyewa tenaga keamanan khusus. Ia kerap berpergian sendiri, saat berolahraga atau sekedar santap siang di luar rumah.
Dewji disebut mengubah bisnis keluarganya, dari usaha grosir dan eceran menjadi konglomerasi besar di Benua Afrika.
Perusahaan Dewji, MeTl, bergerak di bidang manfaktur tekstil, pengolahan gandum, minuman, dan minyak sayur, setidaknya di enam negara Afrika.
Pada 2016, hartawan ini berjanji akan mendonasikan setidaknya setengah kekayaannya untuk bantuan kemanusiaan dan filantropi.