Keluarga Diminta Relakan Jasad Misionaris AS Tewas Dipanah

0
849

Jakarta, CNN Indonesia — Para pakar meminta supaya pemerintah India dan keluarga merelakan jasad misionaris asal Amerika Serikat, John Allen Chau, yang meninggal karena tertembak panah yang dilepaskan suku terasing Sentineles di Pulau Sentinel, Kepulauan Andaman dan Nikobar, India.

Sebab nampaknya tidak mungkin menggelar operasi untuk menyelamatkan jenazah lelaki itu, tanpa membahayakan anggota suku dan aparat.

“Saya pikir bukan ide yang bagus mendekati Pulau Sentinel Utara karena akan membuat konflik dengan masyarakat setempat,” kata pakar suku terasing Pankaj Sekhrasia, seperti dilansir AFP, Minggu (25/11).

Peneliti senior lembaga non pemerintah Survivor International, Sophie Grig juga ragu dengan upaya pemerintah India membawa jasad Chau. Menurut dia tindakan itu sangat berisiko.

“Saya tidak yakin ada cara yang aman untuk membawa jasad mendiang tanpa membuat kedua belah pihak dalam bahaya,” kata Sophie.

Pakar Antropologi di Universitas Delhi, Anup Kapoor menyarankan tim penyelamat supaya bugil untuk membaur dengan dan meyakinkan suku Sentineles kalau mereka tidak membahayakan, jika nekat ingin mengambil jenazah Chau.

Saat ini kepolisian India mengirim aparat untuk berpatroli di sekitar Pulau Sentinel Utara. Mereka belum bersikap apakah akan mengambil jasad Allen atau hanya mengawasi situasi setempat.

Kepala Kepolisian Andaman Dependra Pathak menyatakan tidak ada batas waktu untuk pencarian jasad. Dia hanya berusaha memperketat patroli untuk mencegah orang-orang meniru tindakan Chau.

Suku Sentineles adalah satu-satunya suku terasing dari masa pra-neolitik yang masih bertahan hingga saat ini. Mereka sengaja tidak diganggu dan mengisolasi karena pemerintah India ingin menjaga keberadaan mereka. Sebab di masa lalu, pemerintah kolonial Inggris hampir menghabisi setengah populasi sejumlah suku penghuni Kepulauan Andaman dan Nikobar. Maka dari itu wajar jika mereka tidak ramah terhadap orang luar. Mencoba berkomunikasi dengan mereka pun tidak mudah karena hingga saat ini belum ada satupun yang berhasil.

Polisi pun tidak bisa menjerat anggota suku yang memanah Chau. Sebab, justru Chau yang dianggap melanggar aturan lantaran datang ke tempat itu secara ilegal.