Trump ‘Mementingkan Hubungan’ dengan Saudi Meski Ada Pembunuhan Khashoggi

0
846

Presiden AS Donald Trump menunjukkan sikap dukungan yang kuat terhadap Arab Saudi walaupun negara itu dikecam dunia internasional terkait pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi.

Trump mengatakan bahwa Arab Saudi merupakan “mitra setia” yang telah menyepakati nilai investasi yang “jumlahnya telah melampaui rekor” di AS.

Walaupun diakuinya Putra Mahkota Mohammed bin Salman “mungkin saja” mengetahui rencana pembunuhan Khashoggi, namun AS tetap memandang penting untuk mendahuluhukan kepentingan hubungan baik dengan Saudi.

Wartawan senior asal Arab Saudi, Khashoggi, dibunuh pada 2 Oktober saat berkunjung ke konsulat Saudi di Istanbul, Turki.

Arab Saudi sejauh ini menganggap tewasnya Khashoggi akibat tindakan ceroboh agen intelijennya, tetapi berulangkali membantah dugaan bahwa putra mahkota mengetahui rencana operasi pembunuhannya.

Sementara media AS melaporkan bahwa CIA meyakini Mohammed bin Salman yang memerintahkan pembunuhan itu.

Menanggapi hal itu, Trump mengatakan: “Mungkin saja Putra Mahkota mengetahui peristiwa tragis itu. Mungkin saja dia melakukannya dan mungkin tidak!”

Pada Selasa lalu, Trump mengatakan bahwa temuan CIA tersebut belum menyimpulkan “100%” tentang dugaan keterkaitan putra mahkota Arab Saudi dengan pembunuhan itu.

Dalam wawancara pada Minggu, Presiden mengatakan kepada Fox News bahwa dia menolak mendengarkan rekaman pembunuhan Khashoggi yang diberikan oleh otoritas Turki, dan menyebutnya rekaman itu “berisi penderitaan, serta mengerikan”.

Apa isi pernyataan Trump?

“Dunia adalah tempat yang sangat berbahaya!”, kata Trump, sebelum menyebut bahwa Arab Saudi merupakan sekutu AS melawan Iran.

Kerajaan Saudi telah menghabiskan “miliaran dolar dalam memimpin perang melawan Terorisme Islam Radikal”, sementara Iran telah “membunuh banyak orang AS dan orang tak berdosa lainnya di seluruh Timur Tengah”, katanya.

Pernyataan Trump juga menekankan perihal janji investasi Saudi dan pembelian senjata. “Jika kita dengan bodoh membatalkan kontrak ini, Rusia dan Cina akan menjadi penerima manfaat yang sangat besar,” tambahnya.

Walaupun mengakui pembunuhan Jamal Khashoggi “mengerikan”, Trump menyatakan “kita mungkin tidak pernah tahu tentang semua fakta” tentang kematiannya.

“Amerika Serikat bermaksud untuk tetap menjadi mitra setia Arab Saudi untuk memastikan kepentingan negara kita, Israel dan semua mitra lain di kawasan ini.”

Trump kemudian mengatakan dia akan bertemu Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman pada pertemuan G20 di Argentina minggu depan jika putra mahkota itu menghadirinya.

Namun di sisi lain, Senator dari Partai Demokrat Dianne Feinstein mengatakan dia terkejut dengan pernyataan Trump yang tidak akan menghukum Mohammed bin Salman atas “pembunuhan terencana” Khashoggi.