Pengguna Google Plus diminta untuk segera melakukan backup data akun Google Plus mereka sebelum 31 Maret. Hal ini diungkap Google lewat surel yang mereka kirim ke pengguna.
Dalam surel itu dijelaskan juga kalau Google akan mulai menonaktifkan layanan Google plus versi konsumen pada tanggal dua, bulan April. Konten-konten dari akun Google Plus versi konsumen, seperti foto dan video di arsip album, serta halaman Google plus pengguna akan mulai dihapus.
Setelah itu, pemberitahuan dilanjutkan dengan himbauan untuk melakukan backup sebelum 31 Maret, karena proses tersebut dapat memakan waktu lama.
“Proses unduh konten Google plus dapat memerlukan waktu lama, jadi mulailah sebelum 31 Maret 2019,” tulis surel tersebut.
Penghapusan Google plus ini tidak akan mempengaruhi layanan lain Google seperti Gmail, Google Foto, Google Drive, dan YouTube. Pengguna tetap dapat menggunakan akun google yang terhubung dengan Google plus, sementara foto-foto dan video yang disimpan di Google Foto tidak akan dihapus.
Dilansir dari Dummies, Untuk dapat melakukan proses backup akun Google plus anda, anda dapat mengikuti petunjuk berikut:
1. Klik ikon gerigi di pojok kanan atas, dan klik Google Plus Setting.
2. Klik Data Liberation
3. Klik Download Your Data
4. Untuk mendownload keseluruhan data, klik Create Archive, sementara untuk mendownload file secara individu, klik Choose Services, dan pilih layanan-layanan yang ingin anda unduh.
5. Ketika proses pengarsipan selesai, tinggal klik Download untuk memulai unduhan, setelah anda melakukan autentikasi, file ZIP akan dikirimkan ke komputer anda.
Postingan Google Plus anda akan disimpan dalam format HTML, kontak dalam format vcf, sementara profile Google+ anda disimpan dalam format sederhana yang dapat diakses laman web.
Penutupan ini telah diumumkan oleh Google sejak Januari, awal tahun 2019. Rendahnya penggunaan, serta tantangan memenuhi harapan pengguna menjadi salah satu alasan Google menutup layanan itu.
Satu hal lain yang mungkin turut mempengaruhi adalah kasus bocornya 500 ribu data akun pengguna Google+. Meski Google sendiri berkata bahwa “Tidak ada bukti bahwa data tersebut disalahgunakan,” seperti dikutip dari The Guardian.