Katedral Notre-Dame di Paris Terbakar, Presiden Macron: ‘Kami Akan Bangun Kembali’

0
728

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berikrar untuk membangun kembali Katedral Notre-Dame setelah kebakaran dahsyat merusak sebagian bangunan bersejarah itu.

Dinas pemadam kebakaran berhasil menyelamatkan struktur bangunan berusia 850 tahun itu, namun menara dan atapnya telah rubuh.

Kebakaran dinyatakan dapat dipadamkam hampir sembilan jam sejak dimulai.

Penyebabnya belum jelas, namun para pejabat menyebut peristiwa itu mungkin terkait dengan proyek renovasi yang tengah berlangsung.

Kantor kejaksaan Kota Paris mengatakan mereka sedang menyelidiki peristiwa ini sebagai kecelakaan. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berikrar untuk membangun kembali Katedral Notre-Dame setelah kebakaran dahsyat merusak sebagian bangunan bersejarah itu.

Macron: ‘Tragedi yang buruk’

Saat berkunjung ke lokasi pada Senin (15/4) malam, Macron mengatakan “yang terburuk telah dihindari’ mengingat struktur utama katedral masih utuh.

Bagaimanapun, dia menegaskan, akan segera memulai skema penggalangan dana internasional demi membiayai upaya rekonstruksi katedral.

“Kami akan membangun kembali katedral ini bersama-sama dan tak perlu diragukan ini adalah bagian dari takdir Prancis dan proyek yang akan kita emban selama tahun-tahun mendatang,” kata Macron.

“Itu yang warga Prancios harapkan (dan) karena itu yang patut dilakukan demi sejarah kami,” tambahnya dengan nada emosional seraya mengatakan peristiwa tersebut adalah “tragedi yang buruk”.

Miliuner asal Prancis, François-Henri Pinault, selaku CEO Kering yang memiliki merek Gucci dan Yves Saint Laurent, telah berjanji akan menggelontorkan dana sebanyak 100 juta euro atau Rp1,5 triliun untuk pembangunan Notre-Dame, sebagaimana dilaporkan kantor berita AFP.

Lembaga amal Fondation du Patrimoine kemudian menggalang dana internasional untuk membiayai pembangunan kembali katedral itu.

Kebakaran di Notre-Dame terjadi pada Senin (15/4) sekitar pukul 18.30 waktu setempat dan menjalar ke bagian atap katedral sehingga merusak kaca patri dan mebel-mebel kayu sebelum akhirnya merontokkan menara.

Dinas pemadam kebakaran menghabiskan waktu berjam-jam mencegah menara lonceng ambruk. Tim SAR kini tengah meninjau luasnya kerusakan yang ditimbulkan kebakaran.

Saat kebakaran melanda, beberapa bagian bangunan tampak dilingkupi steger. Ini disebabkan katedral sedang proses renovasi setelah sebagian batu tampak retak dan menimbulkan kerisauan struktur bangunan dalam kondisi tidak stabil.

Macron mengatakan katedral adalah “untuk semua rakyat Prancis”, termasuk mereka yang belum pernah mengunjungi bangunan itu.

Dia tak luput menyanjung “keberanian ekstrem” para 500 petugas pemadam kebakaran yang terlibat dalam operasi pemadaman.

‘Benda-benda seni di tempat aman’

Tim SAR berhasil menyelamatkan sejumlah benda seni dan keagamaan, termasuk mahkota duri yang disebut dipakai Yesus Kristus sebelum disalib. Benda itu disimpan di dalam bangunan katedral.

Jubah, yang disebut-sebut dipakai Raja Louis IX saat membawa mahkota duri ke Paris, juga diselamatkan.

“Kami punya rantai solidaritas, khususnya dalam menyelamatkan karya seni…(Benda-benda itu) dapat diselamatkan dan diletakkan di tempat aman,” kata Wali Kota Prancis, Anne Hidalgo.

“Ini tragedi bagi seluruh dunia….Notre-Dame mencakup seluruh sejarah Paris.”

Sejarawan Camille Pascal menuturkan kepada BFMTV bahwa”warisan tak ternilai” telah hancur.

“Peristiwa malang dan gembira selama berabad-abad telah ditandai oleh lonceng-lonceng Notre-Dame. Kami hanya bisa menatap dengan kengerian terhadap apa yang terjadi.”

‘Prancis menangis’

Ribuan orang berkumpul di jalan-jalan sekitar katedral dan menyaksikan lalapan api dalam keheningan. Beberapa di antara mereka terlihat menangis tersedu-sedu, lainnya menyanyikan himne, dan ada yang berdoa.

Beberapa gereja di Kota Paris membunyikan loncengnya guna menanggapi kebakaran yang menimpa Notre-Dame.

Berbagai pihak, mulai dari pejabat, tokoh agama dunia, hingga warga kebanyakan mengatakan sedih dan terpukul dengan kebakaran yang melanda Katedral Notre-Dame di ibu kota Prancis, Paris, hari Senin (15/04).

“Notre-Dame membara, Prancis menangis dan begitu pula seluruh dunia. Sangat emosional,” kata Uskup Agung Paris, Michel Aupetit.

Vatikan mengungkapkan “keterkejutan dan kesedihan”, sementara Unesco menyatakan “berada di sisi Prancis untuk menyelamatkan dan merestorasi warisan tak ternilai ini”.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan rakyat Jerman merasakan kesedihan rakyat Prancis.

Merkel mengatakan bahwa Katedral Notre-Dame adalah simbol kebudayaan Eropa.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan sangat sedih melihat katedral terbakar.

Badan kebudayaan PBB, UNESCO, mengatakan mereka bertekad menyelamatkan Notre-Dame bersama rakyat Prancis.

Pejabat gereja ikonik di pusat kota London, Westminster Abby, mengatakan mereka sangat terpukul dengan kebakaran yang melanda Katedral Notre-Dame.

Seorang saksi mata di Paris mengatakan, “Jika Anda merasa perlu untuk berdoa, saatnyalah untuk berdoa.” Banyak pengunjung yang menangis melihat api berkobar.

Kebakaran yang bermula pada Senin sore waktu setempat atau Selasa dini hari WIB, memusnahkan sebagian besar atap. Menara pada atap ini sudah ambruk.

Warga dunia mengenal katedral antara lain dari novel karya Victor Hugo berjudul “The Hunchback of Notre Dame”.