Tingginya permintaan mobil bekas jelang Hari Raya Idul Fitri berdampak kepada harga jualnya. Data Carsome sebagai platform jual dan beli mobil bekas mengumumkan ada kenaikan harga mobil bekas sekitar lima persen jelang lebaran.
“Biasanya harga mobil bekas bisa naik rata-rata 5 persen dibanding periode lainnya. Permintaan pasar yang naik membuat harga jual mobil juga naik,” kata Country Manager Carsome Indonesia Andreas Djingga dalam keterangan resminya, Senin (20/5).
Andreas mengatakan lonjakan kenaikan penjualan mobil bekas sudah mulai terasa Januari hingga Mei 2019 sebesar 37 persen. Trend tersebut diprediksi terus naik hingga awal Juni 2019 jelang Idul Fitri.
Ia mengatakan bahwa lonjakan ini sesuai dengan prediksi perusahaan. Terlebih prediksi sejalan dengan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), di mana Gaikindo menyebut akan ada kenaikan signifikan pada transaksi mobil bekas nasional.
“Ini sesuai perkiraan industri juga bahwa 2019 pasar mobil bekas cukup prospektif,” kata dia. Andreas menambahkan ada beberapa alasan seseorang menjual mobilnya jelang hari raya.
Beberapa alasan yang sering muncul, dijelaskan Andreas seperti ingin mendapatkan harga pasaran lebih baik, kebutuhan pengeluaran untuk berbagai keperluan, dan keinginan mengganti mobil.
“Banyaknya kebutuhan konsumsi pada periode ini yang mendorong orang menjual mobil mereka. Baik itu untuk dialihkan ke kebutuhan lainnya, ataupun upgrademobil mereka,” ucap Andreas.
Bukan hanya Carsome, trend positif untuk bisnis mobil bekas juga dirasa OLX. Data OLX merekam setidaknya ada kenaikan 9,3 persen atau setara dengan hampir 250.000 calon pembeli mobil bekas pada situsnya tersebut.
Sedangkan calon pembeli yang menghubungi langsung penjual naik sebesar 13,1 persen atau hampir 750 ribu orang. Jumlah disebut lebih tinggi dibandingkan sebelum memasuki bulan puasa tahun ini.
Sumber : CNN [dot] COM