Pemilu Sela Filipina: Mampukah Popularitas Duterte Membantunya Kuasai Senat?

0
808

Pemilihan umum sela saat ini tengah berlangsung di Filipina. Pemilu ini dianggap sebagai tolok ukur popularitas Presiden Rodrigo Duterte yang telah memimpin Filipina selama tiga tahun.

Jika dia memenangkan suara mayoritas di senat, Duterte dapat membuka peluang untuk mengubah konstitusi dan mengembalikan hukuman mati.

Sekitar 61 juta orang dari lebih 7.000 pulau terdaftar sebagai pemilih dalam pemilu tingkat nasional, provinsi, dan kota ini.

Pemungutan suara itu digelar Senin (13/5), sejak pukul 06.00 pagi waktu setempat hingga 18.00 petang.

Tiga anak Duterte turut bertarung dalam pemilu di tingkat daerah, termasuk putrinya, Sara, yang berusaha terpilih lagi menjadi wali kota Davao.

Sejak dekade 1980-an, Duterte cukup lama duduk menjadi orang nomor satu di Davao, sebelum akhirnya terpilih menjadi presiden Filipina.

Sara digadang-gadang sejumlah kalangan akan menjadi penerus ayahnya pada pemilu tahun 2022.

Sementara putra Duterte, Sebastian, kini tak memiliki pesaing dalam upaya menjadi wakil wali kota Davao. Adapun Paolo, putra tertua Duterte, mengincar satu kursi di DPR tingkat pusat.

Apa yang dipertarungkan dalam pemilu ini?

Pertarungan besar terjadi dalam upaya menguasai Senat, majelis tinggi dalam parlemen Filipina. Duterte saat ini tidak menguasai mayoritas suara Senat.

Namun beragam jajak pendapat independen menunjukkan, Duterte kini memiliki peluang besar untuk menguasai Senat.

Majelis tinggi parlemen Filipina itu kerap menjadi penyeimbang dan pengkoreksi kebijakan Duterte yang kontroversial. Setengah dari total 24 kursi senat kini terbuka untuk diperebutkan.

Pihak oposisi selama ini terus menentang kebijakan Duterte dalam menanggulangi kejahatan narkotik, yang disebut telah menewaskan ribuan terduga pengedar dan pengguna. Program tersebut selama ini juga dikritik lembaga hak asasi manusia.