Pengadilan di New York memutuskan raja narkoba Meksiko paling kejam, Joaquín ‘El Chapo’ Guzmán, bersalah melakukan penyelundupan berton-ton narkoba ke Amerika Serikat.
Ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan tambahan hukuman 30 tahun penjara.
Dia adalah mantan kepala kartel Sinaloa, yang menurut para pejabat adalah pemasok narkoba terbesar ke AS.
Dalam sidang yang digelar Rabu (17/07) di Brooklyn, jaksa mengatakan Guzmán, yang disebut-sebut sebagai pemasok narkoba terbesar ke AS, akan menjalani hukuman di rumah tahanan Colorado dengan pengamanan maksimum.
Guzmán yang berusia 62 tahun, dinyatakan bersalah atas 10 dakwaan, termasuk perdagangan narkoba dan pencucian uang, oleh pengadilan federal di New York.
Dia melarikan diri dari penjara Meksiko melalui sebuah terowongan pada 2015, tetapi kemudian ditangkap. Dia diekstradisi ke AS pada tahun 2017.
Berbicara melalui seorang penerjemah tepat sebelum vonis dijatuhkan, Guzmán mengatakan di ruang sidang Brooklyn, bahwa penahannnya di AS sama dengan “penyiksaan” dan mengatakan mendapat persidangan yang tidak adil.
Saat diadili selama sebelas pekan, terungkap tindakan brutal yang ia lakukan.
Seorang saksi mengatakan, Guzman pernah mengubur seorang pria hidup-hidup dan ia memiliki kamar yang khusus dipakai untuk membunuh di salah satu tempat persembunyiannya.
Dalam persidangan, para juri dikawal ke dan dari gedung pengadilan di Brooklyn oleh militer karena jaksa berpendapat Guzmán memiliki sejarah mengintimidasi saksi dan bahkan memerintahkan pembunuhan mereka.
Sementara pengacaranya, Jeffrey Lichtman mengatakan pihaknya akan mengajukan banding.
Siapa itu El Chapo?
“El Chapo” (atau “si Pendek”) menjalankan kartel narkoba di Meksiko utara.
Pada 2009, Guzmán masuk di daftar orang-orang terkaya versi majalah Forbes, di urutan 701 dengan nilai kekayaan sekitar US$1 miliar.
Dia dituduh melakukan penyelundupan berton-ton obat terlarang ke Amerika Serikat. Selain itu, dia juga dituding melakukan konspirasi dalam pembuatan dan pendistribusian heroin, methamphetamine, dan mariyuana.
Dia juga disebut menggunakan pembunuh bayaran yang dia perintahkan melakukan ratusan pembunuhan, percobaan pembunuhan, penculikan dan penyiksaan.
Salah satu rekan utamanya, bersaksi melawan Guzmán.
Apa yang didengar selama persidangan?
Keterangan di pengadilan mengungkap kehidupan sang raja kartel narkoba yang mengejutkan.
Jaksa menudingnya membius gadis-gadis berusia 13 tahun sebelum memperkosanya kemudian.
Saksi lain menggambarkan melihat Guzmán membunuh setidaknya tiga orang.
Mantan pengawalnya, Isaias Valdez Rios, mengatakan Guzmán memukuli dua orang yang telah bergabung dengan kartel saingannya sampai mereka “benar-benar seperti boneka kain”.
Dia kemudian menembak kepala mereka dan memerintahkan tubuh mereka dibakar.
Dalam insiden lain, dia mengubur hidup-hidup anggota kartel saingannya, Arellano Felix, setelah sebelumnya membakar dan mengurungnya.
Guzmán juga dituduh membunuh sepupunya sendiri karena telah berbohong dan memerintahkan pembunuhan saudara lelaki dari pemimpin kartel lain karena dia tidak menjabat tangannya.
Dalam persidangan juga terungkap rincian pelariannya dari penjara Altiplano dengan keamanan maksimum Meksiko pada 2015.
Putra-putranya membeli properti di dekat penjara dan arloji GPS yang diselundupkan ke penjara memberi lokasi yang tepat bagi para penggali.
Pada satu titik Guzmán mengeluh bahwa dia bisa mendengar penggalian dari selnya. Dia melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor kecil yang dimodifikasi agar bisa melewati terowongan.
Dia juga menggunakan perangkat lunak di teleponnya untuk memata-matai istri dan kekasihnya, yang memungkinkan FBI untuk mempresentasikan pesan teksnya di pengadilan.
Dalam satu rangkaian teks, ia menceritakan kepada istrinya bagaimana ia melarikan diri dari sebuah vila dalam penggerebekan oleh pejabat AS dan Meksiko, sebelum memintanya untuk membawakan pakaian baru, sepatu, dan pewarna kumis berwarna hitam.