“Kenapa Anda mau bersama dengan pasangan hingga kini?” tanya Anita Chlipala, terapis pernikahan dan keluarga kepada seorang klien. Pertanyaan demikian teramat biasa, tetapi Chlipala menemukan bahwa pertanyaan itu sulit dijawab.
Klien pun menjawab, “Karena saya mencintainya.” Namun, saat Chlipala kembali bertanya, “Apa lagi?” tak sedikit klien yang kesulitan menjawab apa yang sebenarnya membuat mereka mencintai pasangan.
Padahal, jika seseorang begitu mencintai pasangan, seharusnya tidak akan sulit untuk menyebutkan karakteristik atau perilaku yang membuat pasangan menjadi menawan dan istimewa,” ujar Chlipala melansir dari Elite Daily (14/9).
Menurut Chlipala, kesulitan menjawab pertanyaan tersebut bisa menjadi salah tanda bahwa Anda tidak benar-benar mencintai pasangan. Ada beberapa alasan yang membuat orang bertahan dalam sebuah hubungan meski tidak berdasar cinta, misalnya rasa takut akan kesepian atau kesendirian.
Oleh karena itu, Chlipala membagikan beberapa tanda bahwa Anda tak benar-benar mencintainya.
1. Takut kesepian
Hal yang wajar saat Anda merindukan si dia saat berjauhan. Namun, jika rasa kesepian justru lebih kuat ketimbang rasa rindu saat Anda sendirian, mungkin pasangan hanya jadi pengisi kekosongan hidup.
Chlipala berkata ini bisa menjadi salah satu tanda bahaya bahwa Anda tak benar-benar mencintai si dia. “Anda lebih memilih agar ada orang di dekat Anda agar tidak berhadapan dengan rasa kesepian,” imbuh dia.
2. Berharap pasangan berubah
Bukan hal yang mustahil dua orang yang begitu berbeda bisa bersatu bahkan membangun hubungan yang sehat. Namun Chlipala memperingatkan jika Anda mengharapkan si dia berubah, maka ini jadi indikasi Anda tak benar-benar menerimanya.
Berharap seseorang bisa berubah drastis mungkin tak bisa terjadi. Lebih baik cari pasangan yang gaya hidup dan nilai-nilai yang dia anut sesuai dengan Anda.
3. Malas hadapi konflik
Tak ada yang salah dengan memegang teguh nilai, keyakinan, atau mimpi walau telah berpasangan. Chlipala menilai sangat penting untuk tetap melakukan hal-hal yang bisa membuat Anda bahagia. Namun tak sedikit orang yang ‘terpaksa’ mengubah haluan demi pasangan.
Sebagai contoh, Anda mungkin sangat ingin mengambil studi lanjut, tetapi karena pasangan tidak mendukung, Anda pun dengan mudah mengubah haluan. Chlipala menyarankan untuk berpikir mengapa hal ini bisa terjadi.
“Jawaban mudahnya, Anda takut berhadapan dengan konflik karena ingin orang tersebut menyukai Anda sehingga Anda mengikuti apa mau mereka,” jelas dia.
Tandanya Anda hanya ingin dicintai walau sebenarnya Anda tidak benar-benar ‘mencintai’ sikapnya.
4. Abai dengan perilaku buruk
Mencintai artinya Anda ingin tumbuh lebih baik bersama pasangan. Jadi bukan cinta namanya jika Anda memilih diam saja saat dia melontarkan komentar buruk bahkan merendahkan Anda.
“Anda mungkin memaklumi perilaku si dia dan berkata pada diri sendiri bahwa tak ada hubungan yang sempurna,” kata Chlipala.
Namun jauh di lubuk hati, jika mau disadari, Anda mungkin tidak bahagia bersama si dia. Anda hanya takut putus dan sendirian.
5. Bayangan tentang masa depan yang tidak realistis
Bila Anda mencintai pasangan, Anda akan bersama-sama membangun diri dan kehidupan untuk masa depan, bukan sekadar membicarakan hal yang indah-indah di masa depan tanpa ada perencanaan pasti.
Sumber : CNN [dot] COM