Pemegang lisensi Blackberry, TCL mengatakan pihaknya belum tertarik untuk memproduksi perangkat ponsel Blackberry berbasis teknologi 5G.
“Saya tidak melihat poin 5G untuk perangkat Blackberry,” kata General Manager Marketing TCL, Stefan Streit dikutip Pocket Lint.
Lebih lanjut menurut Streit, konektivitas 5G sebetulnya dapat dimanfaatkan untuk perangkat lain tidak hanya ponsel seperti televisi 8K bahkan lemari es. Kendati demikian, tersiar kabar bahwa TCL bakal membuat perangkat 5G lewat ponsel Alcatel dengan harga yang terjangkau pada pertengahan 2020 seperti dilansir Phone Arena.
Ponsel Alcatel itu rencananya dibanderol dengan harga US$500 atau sekitar Rp7 juta (US$1 = Rp14.179) dan US$600 atau Rp8,5 jutaan.
“Kami akan merilis smartphone dengan harga terjangkau pertengahan tahun depan,” pungkas Streit.
Selama 2019, Blackberry belum kembali merilis ponsel baru. Kini perusahaan asal Kanada itu memfokuskan bisnisnya pada perangkat lunak dan keamanan data.
“Kami melakukan transformasi perusahaan selama beberapa tahun terakhir, dan kini peralihan itu sudah selesai. Dulunya kami ada perusahaan yang memproduksi perangkat keras, sekarang kami adalah pemimpin di bidang keamanan dunia maya,” ujar Managing Director BlackBerry Indonesia, Amit Mehta.
Untuk menjaga keamanan data perusahaan yang menggunakan layanannya, Blackberry menawarkan sebuah peranti lunak bernama BlackBerry Unified Endpoint Management (UEM).