Layanan media sosial Facebook dan Instagram menghapus konten yang diunggah untuk menyuarakan dukungan kepada komandan Pasukan Quds Iran, Mayjen Qasem Soleimani.
Soleimani dinyatakan tewas bersama tiga tokoh lainnya dalam serangan rudal dari pesawat nirawak Amerika Serikat saat baru mendarat di bandara internasional Irak.
Diketahui pemerintah AS menetapkan Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) yang dikomandoi Soleimani sebagai organisasi teroris asing. Instagram sudah lebih dulu menutup akun milik Soleimani dari layannya pada April 2019.
“Kami beroperasi di bawah undang-undang sanksi AS, termasuk yang berkaitan dengan penunjukan IRGC dan kepemimpinan Soleimani,” ungkap juru bicara Facebook kepada CNN.
Kendati demikian, perusahaan milik Mark Zuckerberg terebut tetap mempersilahkan banding jika pengguna merasa konten mereka tak ada unsur dukungant terhadap Soleimani.
Solemani bersama tiga orang lainnya tewas dalam serangan yang dilancarkan Irak pada Jumat (3/1) pekan lalu. Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemudian mengklaim bertanggung jawab atas serangan tesebut.
Trump berdalih serangan yang dilancarkan untuk menghalau rencana Soleimani untuk menyerang warga AS di Timur Tengah dan empat kantor kedutaan besar mereka.
“Qasem Soleimani berencana menyerang warga AS, tetapi kini kita bisa memastikan hal itu sudah berhenti demi kebaikan,” kata Trump satu hari setelah menghabisi nyawa Soleimani.
Sebagai balasan, Iran menyerukan pembalasan sekeras-kerasnya atas aksi yang menewaskan petinggi negaranya. Iran kemudian melakukan aksi balasan dalam serangan dua hari berturut-turut ke dua markas militer dan kantor kedubes di Irak.
Sumber : CNN [dot] COM
