Menyusul banyak perusahaan teknologi lain, IBM juga melakukan PHK terhadap ribuan pegawainya. Ada 3.900 orang yang terkena PHK sebagai bagian dari rencana divestasi aset IBM.

IBM juga gagal mencapai target pemasukannya selama Q4 2022 lalu. Meski melakukan PHK, Chief Financial Officer James Kavanaugh menyebut IBM masih akan terus melakukan perekrutan pegawai baru untuk divisi riset dan pengembangan software konsumen.

PHK yang dilakukan IBM ini ada kaitannya dengan spinoff atau pemisahan divisi Kyndryl dan unit AI Watson Health. PHK ini juga membuat IBM harus menyiapkan dana sebesar USD 300 juta pada periode Januari – Maret 2023.

Setelah kabar PHK ini keluar, saham IBM turun 2%. Menurut analis, penurunan tersebut disebabkan oleh PHK yang kurang besar dan gagalnya IBM memenuhi target pemasukan, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (26/1/2023).

“Tampaknya pasar kecewa dengan jumlah pegawai yang terkena PHK, yang hanya 1,5% dari total pegawainya. Investor berharap (IBM) melakukan langkah pengiritan yang lebih besar,” kata Jesse Cohen, analis senior di Investing.com.

Cash flow IBM pada 2022 adalah USD 9,3 miliar, di bawah target USD 10 miliar, yang terjadi karena kebutuhan modal kerja yang lebih tinggi dibanding perkiraan. Mereka memperkirakan pertumbuhan pemasukan tahunan di kisaran satu digit, lebih lemah dibanding pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai 12%.

Meski pertumbuhan bisnis IBM di sektor software dan consulting melambat di Q4 2022, bisnis cloud mereka menguat lewat perjanjian bisnis yang meningkat dua kali lipat selama 2022, seperti kerja sama dengan Amazon Web services dan Microsoft Azure. Pertumbuhan bisnis hybrid cloud IBM meningkat 2% pada kuartal yang berakhir pada 31 Desember tersebut.