Distributor resmi Canon, Datascript, mengaku ponsel pintar yang muncul dengan resolusi besar 108 MP telah menghajar penjualan kamera saku dan kamera menengah ke bawah di rentang harga Rp2 juta hingga Rp4 juta. Hal ini diungkap Senior Marketing Manager Datascrip, Yase Defirsa Cory.
Sensor kamera ponsel pintar belakangan memang kian besar. Saat ini gelar sensor kamera terbesar dipegang oleh Samsung S20 Ultra dan Xiaomi Note 10 dengan sensor 108MP. Bahkan beredar rumor kalau Xiaomi akan menghadirkan kamera dengan beresolusi 256 MP.
“Kalau tahun lalu kamera [Rp2 juta sampai Rp4 juta] menurun 20 sampai 30 persen dari tahun 2018 sampai 2019. Justru sekarang kita sedang membidik kelas menengah ke atas,” ujar Senior Marketing Manager Datascrip, Yase Defirsa Cory kepada awak media di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/2).
Yase mengatakan konsumen lebih memilih membeli ponsel pintar dengan harga Rp2 juta hingga Rp4 juta daripada membeli kamera dengan harga yang sama. Belum lagi mengingat konsumen di entry level sangat sensitif dengan perubahan harga.
Ia mengatakan segmen menengah ke atas masih bertumbuh dengan kamera mirrorless maupun SLR. Oleh karena itu, pihaknya akan fokus menghadirkan kamera-kamera di segmen menengah ke atas.
“Kalau kita lihat yang paling tangguh itu ada di kelas mirrorless. Di mirrorless ini segmen yang terlihat memang bertumbuh dengan signifikan di kelas menengah ke atas,” ujar Yase.
Yase mengatakan kamera-kamera menengah ke atas pasti dibutuhkan oleh orang-orang profesional, bukan orang awam.
“Kalau yang ini karena kan sekarang ini orang menggunakan ponsel pintar untuk foto itu pasti konsumen biasa. Kalau kamera mid-high itu rata-rata 90 persen adalah profesional,” ujar Yase.
Menurutnya, sekarang ini orang awam cukup puas dengan kamera di ponsel. Namun, Yase mengungkap kalangan profesional tetap butuh kamera digital dengan pengaturan yang lebih kompleks.