Twitter mewajibkan 4.900 karyawannya untuk bekerja dari rumah untuk sementara waktu terkait pandemi virus corona. Perusahaan mengutamakan kesehatan setiap karyawannya sekaligus menekan penyebaran SARS-CoV-2 di dunia.

Informasi ini disiarkan dalam posting blog dikutip Kamis (12/3).

Langkah ini dinilai ‘wajib’, karena perusahaan memiliki “tanggung jawab untuk mendukung kesehatan karyawan dan umat manusia.”

“Kami memahami bahwa ini adalah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi ini adalah saat yang belum pernah terjadi sebelumnya,”

“Apa yang kita hadapi belum pernah terjadi sebelumnya. Ini global, dan ini dapat mempengaruhi setiap merek, setiap bisnis, dan setiap individu,” ucap Global Head of Twitter Alex Josephson.

Perusahaan telah mengatakan bahwa mereka akan terus membayar pekerja termasuk termasuk pekerja paruh waktu meski tidak dapat melakukan tugas mereka selama wabah virus corona.

Twitter bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang mendorong karyawannya untuk bekerja dari rumah. Sebelumnya Google pada Rabu (11/3) meminta sebagian besar pekerjanya di dunia untuk melakukan hal serupa.

Amazon juga telah meminta karyawan di negara bagian yang terkena virus corona, seperti Washington, New York, dan California agar bekerja di rumah mereka masing-masing. Amazon juga tetap membayar pekerja tetap dan pekerja paruh waktu yang diisolasi karena terjangkit virus corona.

Kasus corona COVID-19 di negeri paman sam kini menembus angka 1.037 kasus dengan 31 kematian, pada Rabu (11/3).

Presiden Donald Trump bahkan memutuskan untuk menangguhkan seluruh perjalanan dari Eropa ke Amerika Serikat selama 30 hari ke depan, kecuali Inggris, untuk mencegah penyebaran SARS-CoV-2.