Dua perusahaan teknologi raksasa Amerika, Apple dan Google menarik aplikasi berkaitan dengan virus corona novel (COVID-19) yang beredar di toko aplikasi mereka yaitu App Store dan Play Store.
Sebab, aplikasi tersebut bukan berasal dari institusi yang diakui pemerintah untuk menyalurkan informasi soal corona.
Menurut keterangan empat pengembang aplikasi yang ditolak Apple, aplikasi mereka itu memuat daftar negara mana saja yang terinfeksi virus corona berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Salah satu pengembang mengatakan kepada jurnalis CNBC bahwa pihak Apple menjelaskan melalui sambungan telepon bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan corona, mesti dirilis oleh organisasi kesehatan resmi atau pemerintah.
Tiga pengembang lainnya mendapat keterangan rilis dari Apple yang tertulis, “aplikasi yang memuat informasi medis saat ini perlu diajukan oleh lembaga yang diakui.”
Sementara perusahaan mesin pencari, Google memblokir hasil pencarian soal virus corona dan COVID-19 seperti dilansir The Verge.
Artinya, jika pengguna memasukkan kata kunci ‘virus corona’ atau COVID-19 di Google Play Store, maka akan muncul tulisan No results found for “coronavirus” (tidak ada hasil untuk pencarian virus corona).
Namun setelah ditelusuri CNNIndonesia.com, untuk pencarian menggunakan kata kunci “COVID-19” di Google Play Store, ada beberapa aplikasi yang berkaitan dengan corona seperti Provides Information on New Corona Virus, Coronavirus Tracker, COVID-19, dan lainnya.
Sampai hari ini (6/3), jumlah korban terinfeksi virus corona di seluruh dunia berjumlah 97.885 orang. Sedangkan pasien yang sembuh mencapai 53.769 orang.
Lalu data korban meninggal virus corona sampai saat ini berjumlah 3.348 orang.
Jumlah kasus tertinggi masih ditempati China dengan 80.422 orang terjangkit. Sedangkan total orang yang meninggal akibat virus corona mencapai 3.013 orang, dan yang sembuh berjumlah 52.239 orang.