Pemerintah Amerika Serikat melarang masuk semua warga negara asing yang selama 14 hari terakhir berada di Brasil.
Brasil kini menjadi negara dengan kasus positif terbanyak kedua di dunia. Hingga Minggu (24/05), terdapat total 360.000 kasus Covid-19 di negara itu. Penyakit itu sudah menewaskan sekitar 22.000 orang.
Juru bicara Gedung Putih, Kayleigh McEnany, menyebut larangan itu dikeluarkan untuk mencegah kasus positif baru dari luar negeri.
“Kebijakan hari ini akan memastikan warga negara asing yang datang dari Brasil tidak menjadi sumber infeksi tambahan di negara kami,” tulis McEnany dalam pernyataan resmi.
Seseorang yang tidak memegang paspor AS, yang dalam 14 hari terakhirnya berada di Brasil sebelum mengajukan izin masuk ke AS, akan ditolak masuk AS. Larangan ini akan diterapkan per 28 Mei mendatang.
Namun kebijakan ini tidak berlaku untuk warga AS. Istri, orang tua, wali anak, anak dari warga AS, serta pemegang hak tinggal tetap juga dikecualikan dari larangan ini.
Larangan ini pun tidak diterapkan untuk saudara kandung warga AS yang berusia di bawah 21 tahun.
“Potensi transmisi tak terlacak dari orang-orang yang telah terpapar virus corona, yang berusaha masuk ke AS, akan mengancam sistem keamanan transportasi, infrastruktur, dan keamanan dalam negeri,” demikian isi beleid itu.
Sebelumnya, penasihat keamanan Gedung Putih, Robert O’Brien, berkata dalam acara Face the Nation di televisi CBS, bahwa larangan berpergian terkait Brasil ini akan segera berlaku.
“Kami berharap larangan itu hanya berlaku sementara, tapi karena situasi di Brasil, kami akan mengambil langkah yang dibutuhkan demi melindungi warga AS,” kata O’Brien.
O’Brien berkata, pemerintah AS juga akan mempertimbangan larangan serupa untuk negara lain.
Presiden AS, Donald Trump, pekan lalu menyebut bahwa dia telah mempertimbangan larangan masuk untuk orang-orang dari Brasil.
Hingga berita ini diturunkan, AS masih menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Setidaknya 1,6 juta orang di negara itu terpapar penyakit yang disebabkan Sars-CoV-2 tersebut, sekitar 100.000 orang di antaranya meninggal dunia.
Ini merupakan satu dari sejumlah larangan berpergian yang diterbitkan pemerintah AS untuk memerangi virus corona.
Warga negara asing yang baru mengunjungi China, Iran, negara Eropa di kawasan Schengen, Inggris, dan Republik Irlandia sudah lebih dulu masuk dalam daftar tangkal.
Kanada dan AS baru-baru ini juga setuju memperpanjang penutupan perbatasan mereka untuk aktivitas yang tidak mendasar.