Pada 20 November, tepatnya 20 tahun yang lalu, Microsoft merilis Windows 1.0. Yaitu sebuah sistem operasi PC pertama mereka yang dilengkapi graphical user interface (GUI).
Namun jauh sebelum itu, Microsoft pun sebenarnya sudah cukup megang di industri PC, karena mereka adalah pembuat MS-DOS, sebuah bahasa perintah yang sampai saat ini bisa diakses lewat menu CMD di Windows.
Terinpirasi dari Xerox Alto keluaran 1973 yang dilengkapi dengan GUI, Bill Gates muda mulai mendesain WIMP (Windows, Icons, Mouse, Pointer) GUI untuk membuat mereka bisa menggaet pengguna PC pemula.
Dirilis pada akhir 1987, Windows 2.0 mendukung penggunaan prosesor i286. Microsoft sempat digugat Apple terkait perilisan tersebut, meski pada akhirnya dimenangkan oleh Microsoft.
Kemudian pada 1990 Microsoft merilis Windows 3.0, yang bisa dibilang punya peningkatan signifikan dibanding sebelumnya. Salah satunya adalah adanya fitur virtual memory dan membuat sejumlah fungsi di aplikasi bisa disimpan di RAM.
Namun kebanyakan orang baru mengenal produk Microsoft saat mereka merilis WIndows 95. Salah satunya karena peluncurannya yang dilakukan secara besar-besaran, termasuk endorsement dari band Rolling Stones.
Namun selain itu, Windows 95 — saat itu — terlihat seperti Windows dari masa depan. Ini juga jadi Windows pertama yang membuat penggunanya bisa menjalankan aplikasi 32 bit secara native di dalam GUI-nya.
Fitur plug-and-play juga pertama diperkenalkan di sini, di mana pengguna bisa menambah printer, mouse, dan lain sebagainya, tanpa perlu menginstal sendiri driver-nya. Jangan dilupakan juga, Windows 95 juga dilengkapi Internet Explorer. Ya, inilah awal Windows memasuki era internet.
Singkat cerita, saat Microsoft kemudian merilis Windows Vista pada 2006, mereka sudah menguasai pasar OS PC dunia. Hampir setiap meja kerja dilengkapi PC, dan hampir setiap PC menjalankan Windows XP
Windows Vista memang menawarkan sesuatu yang baru, seperti tampilan antarmuka yang jauh berbeda dibanding XP, juga peningkatan sistem keamanannya. Namun Windows ini gagal di pasaran. Salah satunya karena mereka masih menjalankan barisan kode jadul yang sudah dipakai selama 15 tahun ke belakang di Windows NT.
Ada anekdot menarik terkait Windows keluaran Microsoft saat itu. Microsoft biasanya punya produk yang gagal di pasaran setelah mereka punya satu produk yang sukses. Dalam hal ini adalah Windows XP yang sukses, dan Windows Vista yang gagal.
Hal ini kembali terjadi pada 2009 saat Windows 7 dirilis. OS ini menawarkan pengalaman layaknya Windows XP namun dengan tampilan Windows Vista. Barisan kode tak berguna dibuang, yang membuat Windows ini lebih gegas. Windows 7 pun sukses di pasaran.
Kesuksesan Windows di ranah PC tak serta merta membuat mereka bisa mudah masuk ke pasar perangkat mobile. Dari mulai Windows Mobile, yang kemudian diteruskan oleh Windows Phone gagal di pasaran.
Padahal, Microsoft terlihat sudah mengeluarkan segenap usahanya untuk mempopulerkan OS-nya itu agar tak kalah dibanding Android dan iOS. Mereka sampai mengakuisisi Nokia, pabrikan ponsel yang — dulunya — enggan membuat produk berbasis Android, dan hanya membuat OS mobile buatan Microsoft.
Pada akhirnya memang Microsoft ‘menyerah’, mematikan Windows Phone, mengalihkan sumber daya — termasuk yang berasal dari akuisisi terhadap Nokia –. Microsoft kemudian menggaet Android dsebagai rekanannya, dan merilis Android pertamanya beberapa bulan lalu, yaitu Surface Duo.