Budiman Sudjatmiko, Ketua Pelaksana KSO Kiniku Bintang Raya KSO di balik proyek Bukit Algoritma menyebut proyek tersebut akan bernilai Rp 18 triliun. Untuk apa saja?

Budiman mengatakan nilai proyek Bukit Algoritma senilai Rp 18 triliun. Kemudian Rp 1,4 triliun masuk ke ekosistem dan masih dalam proses 1 miliar Euro investasi dari Jerman.

“Bukit Algoritma hanya klaster, ada investasi masuk ke klaster, ada yang masuk ke ekosistemnya. Jadi Rp 18 triliun lain masuk ke ekosistem. Energi terbarukan dari kulit beras,” ungkap Budiman

Selain akan menjadi Silicon Valley Indonesia dalam revolusi 4.0, proyek ini juga diklaim akan berdampak kepada seluruh masyarakat di desa-desa. Bukan hanya di sekitar Bukit Algoritma tetapi masyarakat yang lebih luas.

Budiman mengatakan akan ada pembangunan internet desa, seperti yang dikembangkan di daerah lain juga. Internet desa ini akan dilakukan oleh koperasi.

“Koperasi Satelit Desa dan Koperasi Energi Nusantara Desa Indonesia akan punya program bareng,” kata Budiman melakukan kunjungan ke Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (18/4/2021).

Budiman menyebut program Desa Bersinar dan Desa Bersinyal, Desa Bersinar itu menurutnya untuk energi terbarukan. Nanti akan berbentuk Koperasi Energi Nusantara Indonesia.

“Bumdes di desa setempat yang sahamnya dimiliki orang desa itu akan kita dorong untuk memiliki usaha internet. Punya usaha energi terbarukan seperti itu. Jadi kita akan dampingi secara profesional, permodalannya juga termasuk,” ujar Budiman.