Zenius sebut Pembelajaran Adaptif Terbukti Lebih Efektif Latih Pemahaman Siswa

0
500

Sabda PS, Founder dan Chief Education Officer Zenius mengklaim pihaknya menjadi edtech pertama di sektor K12 yang mengadopsi metode pembelajaran adaptif sejak awal Juli 2021 melalui fitur terbarunya, ZenCore.

Di materi tersebut terdapat dua fitur utama, yakni CorePractice, tempat latihan dengan ratusan ribu pertanyaan latihan dari 3 cabang konsentrasi utama seperti logika verbal, matematika, dan Bahasa Inggris. Sementara CoreInsight, tempat yang menyediakan berbagai pengetahuan yang insightful seperti filsafat, basic sciences, big history, dapat digunakan untuk mendukung dan memperluas wawasan dan sudut pandang pengguna.

“Selama pandemi, kami melihat adopsi teknologi secara keseluruhan di sektor pendidikan meningkat signifikan, baik di kalangan guru, orang tua dan siswa. Karena itu, ini merupakan momentum tepat untuk menghadirkan sistem pembelajaran adaptif dengan ZenCore,” ujar dia dalam keterangan persnya, Sabtu (24/7).

Ia optimis dengan penggunaan teknik pembelajaran adaptif dapat menjadi stimulus positif dalam sistem pendidikan Indonesia dan ke depannya akan banyak pemain lain yang ikut mengadopsi sistem ini untuk merangsang minat dan motivasi belajar siswa.

Menurutnya, sistem pembelajaran adaptif juga efektif bagi semua orang yang ingin mempelajari sesuatu. Sebagai contoh, organisasi non-profit Elearning Industry menerapkan program pembelajaran adaptif online di Belanda dan Polandia, khusus untuk penduduk berusia lebih dari 50 tahun yang ingin belajar.

Partisipan kemudian mengisi survei di akhir program, dan 60 persen di antara mereka mengaku bahwa metode baru ini sangat menarik untuk dicoba dan merasa bahwa konten yang mereka pelajari maupun kerjakan lebih sesuai dengan level kemampuan serta kebutuhan mereka.

Lebih jauh, berdasarkan penelitian platform pembelajaran adaptif Adaptemy pada tahun 2017, ditemukan bahwa 70 persen siswa merasakan peningkatan pada kemampuan matematika, sementara 89 persen merasa bahwa soal-soal latihan yang diberikan oleh sistem pembelajaran adaptif sangat membantu proses pemahaman.

Faktor-faktor yang paling disukai oleh siswa adalah personalisasi soal dan materi sesuai kemampuan mereka (42 persen), relevansi soal-soal latihan (39 persen), serta evaluasi yang lebih relevan dan mendalam (38 persen).

“Tim teknologi kami telah menggunakan perpaduan sistem algoritma, machine-learning, dan kecerdasan buatan yang canggih untuk menghadirkan implementasi pembelajaran adaptif berskala luas. Kami berharap, sistem pembelajaran adaptif ini akan membantu siswa untuk mengetahui tingkatan pemahaman mereka, terutama dalam keterampilan fundamental, dan membantu mereka untuk mulai belajar dari mana saja. Selain itu, kami juga akan terus mengembangkan metode pembelajaran ini di platform kami, agar setiap siswa dapat belajar dengan nyaman, tanpa takut merasa tertinggal dengan teman-teman sekelasnya,” ungkap Sabda