Salah satu bahaya yang dapat mengancam pengemudi saat hujan yaitu roda-roda kehilangan traksi sehingga mobil hilang kendali dan berujung kecelakaan. Kondisi tersebut biasa disebut sebagai aquaplaning, atau situasi saat ban tidak menyentuh permukaan jalan karena melintasi genangan air.
“Ketika berkendara saat turun hujan, yang harus dilakukan adalah mengurangi kecepatan, pindah ke lajur lambat, dan amati kondisi sekitar,” kata Sony.
“Kemudian saat melewati genangan air, antisipasinya adalah mengangkat kaki dari pedal gas, tahan kemudi ke arah depan dan jangan melakukan pengereman agar laju mobil tetap lurus dan tidak mengalami selip,” sambung Sony.
Ia menjelaskan apabila terjadi ban selip, coba rasakan hal tersebut terjadi pada roda depan atau belakang. Apabila selip dari roda depan (understeer) dan mobil mengarah ke kiri atau kanan, segera lawan arah kemudi secara halus ke arah tujuan, untuk mengurangi gejala understeer.
Apabila selip terjadi pada roda belakang alias oversteer, segera putar setir sesuai arah mobil melaju dan jangan melakukan banting setir karena bisa membuat mobil berputar pada porosnya.
Sony bilang tingkat keberhasilan antisipasi itu sangat ditentukan pada kondisi.
Zulpata dari GT Radial menambahkan ban merupakan faktor terpenting dalam menghadapi. Walau ban sudah melewati berbagai uji pengetesan, termasuk kondisi jalan yang basah, pengemudi tetap harus mengecek kondisi ban saat menghadapi musim hujan.
“Ulir atau pola kembangan ban adalah tempat mengalirnya air saat melewati genangan air. Jika ban tidak ada kembangannya atau sudah botak, maka resiko selip lebih besar. Perhatikan juga tekanan anginnya,” ujar Zulpata.
Sumber : CNN [dot] COM