Kota Harbin di China yang terkenal di dunia dengan festival es dan salju tahunan, untuk tahun kedua, terpaksa mengurangi sebagian besar acaranya karena khawatir hal itu dapat membantu penyebaran COVID-19.
Atraksi terkenal kota Harbin di China bagi turis, The Ice and Snow World (“Dunia Es dan Salju”), tetap dibuka. Namun jumlah pengunjung telah menurun sejak dibuka tanggal 24 Desember dan jika dibandingkan dengan sebelum wabah COVID-19.
Aktivitas tradisional yang dilakukan saat festival berlangsung setiap Januari itu, termasuk kompetisi patung es, berenang di es dan perkawinan, dibatalkan kembali tahun ini.
Li Wenxiang, 70 tahun, seorang pengunjung mengatakan, “Dampak dari COVID-19 sangat besar. Mereka yang ingin datang ke sini merasa takut dan kami yang tinggal di sini merasa takut virus itu akan terbawa ke sini.”
Pengunjung diwajibkan untuk memindai kode QR di pintu masuk untuk membuktikan bahwa mereka belum pernah berada di kawasan yang memiliki jumlah tinggi atau menengah kasus COVID 19 menengah.
Li menambahkan, penyelenggaran festival es itu menghabiskan biaya yang besar. Tanpa kehadiran turis, festival es itu akan sulit untuk dipertahankan. Oleh sebab itulah, penyelenggara hanya mempertahankan bagian utama pameran es tersebut.
Dengan dilangsungkannya Olimpiade Beijing pada tanggal 4 Februari mendatang, China menggandakan langkah-langkah untuk mencegah perebakan wabah baru yang dapat mempengaruhi jalannya Olimpiade.
Kota Xi’an yang terletak di China barat laut telah melakukan penutupan wilyah sejak 23 Desember, dengan ditemukannya lebih dari 1.600 kasus COVID-19.