Toyota Astra Motor (TAM) menyatakan status recall bagi Raize sebab ditemukan anomali pada sambungan fender apron, komponen seperti penutup bagian atas suspensi depan. Recall ini melibatkan 14.777 unit yang sudah terjual di dalam negeri.
Menurut penjelasan TAM, masalah pada fender apron bisa menimbulkan bunyi tidak normal ketika sedang melewati jalan rusak atau bergelombang. Selain itu dikatakan dampaknya bisa membuat kontrol kendaraan sulit dikendalikan sehingga mengganggu kenyamanan berkendara.
Recall meliputi limat varian, yakni 1.0T S CVT, 1.0T G CVT, 1.0T G M/T, 1.2 G CVT, dan 1.2 G M/T yang diproduksi antara November 2020 hingga Oktober 2021.
TAM mengatakan sudah mengirimkan pemberitahuan resmi kepada pelanggan yang terlibat recall ini. Para konsumen dikatakan segera melakukan pemeriksaan di bengkel resmi Toyota.
Wakil Presiden Direktur TAM Henry Tanoto mengatakan Toyota meminta maaf karena sudah menimbulkan ketidaknyamanan bagi pemilik kendaraan. Dia mengatakan aktivitas recall ini sejalan dengan inisiatif global yang dilakukan prinsipal di Jepang, Toyota Motor Corp.
Pemeriksaan dan perbaikan Raize di bengkel resmi tidak dipungut biaya. Proses pengerjaan perbaikan disebut berlangsung sekitar 7,6 jam tergantung kondisi bengkel.
Raize meluncur pertama kali di Indonesia pada 30 April 2021. Raize bersama Daihatsu Rocky adalah dua mobil pertama hasil kolaborasi kedua merek menggunakan basis platform Daihtasu New Global Architecture (DNGA).
Raize dan Rocky diproduksi oleh Astra Daihatsu Motor. Toyota Raize recall bisa dipastikan merambat ke Daihatsu Rocky.