Kekurangan Asupan Cairan Berisiko Gagal Jantung

0
495

Memenuhi kebutuhan cairan atau terhidrasi sangat penting buat tubuh, terlebih di bulan puasa seperti sekarang. Kecukupan hidrasi ternyata tidak hanya menjauhkan Anda dari risiko dehidrasi, tetapi juga risiko gagal jantung.

Studi terbaru yang diterbitkan di European Heart Journal menemukan cukup asupan cairan akan menurunkan sejumlah masalah jantung serius termasuk gagal jantung.

Tim peneliti memulai penelitian dengan riset praklinis yang mengungkap hubungan pengerasan otot jantung (fibrosis jantung) dan dehidrasi. Riset praklinis dilakukan dengan analisis lebih dari 15 ribu data dari orang berusia 45-66 tahun.

Studi ini pun dilanjutkan dengan mengamati orang yang memiliki tingkat hidrasi normal. Peneliti melihat hidrasi dari kadar natrium serum yang meningkat saat tubuh kurang cairan.

Dari sebanyak 11.814 partisipan, sebanyak 1.366 atau 11,56 persen mengalami gagal jantung.

“Seperti mengurangi asupan garam, minum cukup air, dan tetap terhidrasi adalah cara untuk mendukung jantung kira dan bisa membantu menurunkan risiko jangka panjang penyakit jantung,” ujar Natalia Dmitrieva, pemimpin studi dan peneliti di Laboratory of Cardiovascular Regenerative Medicine di National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), seperti dikutipĀ Eat This, Not That!.

Kadar natrium serum juga membantu peneliti menemukan mereka yang berusia lebih tua ada risiko lebih tinggi mengalami hipertrofi ventrikel kiri atau pembesaran jantung.

Yang tak kalah menarik, studi juga menemukan peserta usia paruh baya dengan kadar natrium lebih tinggi dari 142 beresiko mengalami gagal jantung seiring bertambahnya usia. Peneliti menyarankan untuk tetap menjaga hidrasi untuk mencegah risiko.

Sementara itu, dilansir Healthline, orang dewasa tua atau usia lanjut cukup rentan kekurangan cairan hingga dehidrasi karena berbagai faktor antara lain:

  • Penurunan total cairan tubuh, seiring bertambah usia, jumlah cairan tubuh mulai berkurang. Cadangan air tubuh makin menipis dan perlu asupan.
  • Respons haus berkurang, rasa haus memberitahu bahwa Anda perlu cairan. Namun pertambahan usia, respons haus berkurang dan mereka mungkin tidak tahu bahwa sedang perlu cairan.
  • Fungsi ginjal menurun, air akan lebih banyak hilang lewat buang air kecil.
  • Kondisi kesehatan dan obat-obatan, beberapa orang tua harus mengonsumsi obat karena kondisi kesehatan yang menurun. Dalam beberapa kasus, obat-obatan ini malah mengakibatkan kehilangan cairan lewat urine.

Oleh karenanya, perlu kesadaran untuk mencukupi kebutuhan cairan baik lewat konsumsi air putih, asupan makanan yang kaya air, dan memiliki target kecukupan cairan.

Jika Anda tidak bisa minum langsung banyak dalam sekali waktu, sebaiknya minum sedikit tetapi lebih sering.

Sumber : CNN [dot] COM