Karena Lebih Produktif Bekerja, Menjadikan Alasan Startup Boleh Kerja dari Mana Saja

0
412

Bekerja dari mana saja, atau yang lebih populer dengan istilah WFA (work from anywhere), sudah populer di kalangan startup. Beberapa alasan dipilih para perusahaan rintisan saat mengambil keputusan untuk melakukan WFA bagi para karyawan, salah satunya bisa lebih produktif.

Seperti yang diungkap oleh Stockbit dan Bibit. Kedua startup finansial yang tergabung dalam satu grup tersebut mulai memberlakukan WFA sejak Januari 2022.

PR & Corporate Communication Lead, Stockbit and Bibit, William, mengatakan jika dilihat produktivitas, memang terbukti lebih efektif jika pekerjaan dilakukan secara WFA.

Alasannya, karyawan dapat secara fleksibel memilih jam kerja, menghemat waktu dalam perjalanan serta bisa memilih tempat bekerja yang membuat mereka paling nyaman.

Namun, di saat yang sama ada juga beberapa divisi yang memilih bekerja secara offline atau dari kantor karena mereka merasa ada hambatan jika bekerja secara WFH.

“Mereka kesulitan untuk melakukan brainstorming secara efektif karena tidak semua karyawan bisa mengekspresikan pendapatnya dengan luwes, khususnya saat pertemuan secara virtual [online],” kata William kepada CNBC Indonesia, Jumat (13/5/2022).

Oleh karena itu, Stockbit dan Bibit menerapkan WFA, yaitu karyawan tetap boleh memilih untuk bekerja di kantor atau di luar kantor sesuai dengan preferensi dan kebutuhan.

Keduanya, hingga saat ini, masih belum ada wacana untuk menjalankan pekerjaan dari kantor. Mereka percaya bahwa WFA dapat mempertahankan dan meningkatkan produktivitas dengan baik.

Hal senada diungkap oleh Zenius. Startup di bidang pendidikan itu, mulai mengambil kebijakan WFA sejak awal bulan Maret 2020.

Menurut Sabda PS selaku Founder and Chief Education Officer Zenius, WFA berdampak positif pada produktivitas karyawan, khususnya karena setiap karyawan dapat menghemat waktu yang biasanya terpakai untuk perjalanan.

“Alokasi waktu ini dapat digunakan untuk melakukan hal-hal lain di pagi hari sebelum bekerja atau melakukan hal-hal baru yang produktif. Terbukti, kinerja dan produktivitas kami terus mencatatkan pertumbuhan yang positif,” ungkapnya.

Selama WFA, seluruh karyawan Zenius dibekali peralatan yang dapat mendukung produktivitas mereka seperti laptop dan peralatan pendukung lainnya, tergantung dari kebutuhan setiap karyawan.

WFA di Zenius berlaku sampai batas waktu yang tidak ditentukan. “Namun kami akan terus mengevaluasi dan mengikuti kebijakan pemerintah sesuai dengan situasi yang terus berkembang,” ucapnya.

Sedangkan dari sudut pandang startup e-commerce, Blibli, melihat penerapan WFA menjadi kebijakan paling ideal dengan mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan baik jasmani maupun mental.

Seluruh karyawan di Blibli diberikan kebebasan untuk memilih tempat kerjanya, mulai dari kantor, rumah, working space, hingga kafe.

“Kami percaya, tiap Bliblioneers berhak menentukan pilihannya sendiri dalam menjalankan metode bekerja yang paling tepat bagi mereka, mengingat setiap individu memiliki preferensi, urusan domestik, hingga tantangannya masing-masing.” ujar Sandra Kumalasari Dinata, Executive Vice President of People Operations and General Services Blibli.