Robot yang dapat bekerja berdampingan dengan manusia, yang biasa disebut robot kolaboratif, kemungkinan akan merevolusi industri makanan. Perusahaan-perusahaan teknologi mengatakan, permintaan akan robot seperti itu melonjak tinggi di sektor tersebut.

Meningkatnya permintaan akan robot kolaboratif diakui Julen Sarasola, manajer urusan robot Fegemu Solutions, sebuah perusahaan teknologi Spanyol, yang baru-baru ini mengadaptasi robot buatan perusahaan Korea Selatan Doosan.

“Kami melihat perluasan pasar robot kolaboratif, sekitar 30 persen per tahun. Robot-robot kolaboratif ini semakin beragam kemampuannya.”

Robot yang diproduksi Fegemu bisa menyentuh dan memindahkan telur. Robot ini juga dapat secara otomatis berhenti bergerak saat disentuh manusia. Walhasil, robot tersebut bisa bergunfsi sebagai pelayan yang bisa menghidangkan makan atau minuman.

Pengakuan serupa disampaikan Raul Velez, manajer pemasaran Bereiker, perusahaan Spanyol yang mengembangkan robot yang bisa memindah-mindahkan boks.

“Kami melihat saat ini pasar robot kolaboratif sangat berkembang. Ada banyak perusahaan yang meminta robot yang dapat berfungsi memindahkan dan menyusun boks. Jadi kami sekarang bergerak ke arah sana,” katanya.

Bereiker kini mencurahkan 50 hingga 60% bisnisnya untuk mengembangkan robot kolaboratif.

Robot produkdi Bereiker memiliki sejumlah sensor pada conveyor belt atau ban berjalannya sehingga dapat mengetahui jika ada boks yang harus dipindahkan. Namun Velez mengatakan robot itu dapat digunakan untuk tugas-tugas lain dengan beberapa penyesuaian kecil karena pelanggan sekarang menginginkan fleksibilitas.

PAL Robotics, sebuah perusahaan teknologi lain di Spanyol, tak ingin kalah bersaing. Perusahaan ini juga membuat berbagai robot kolaboratif, termasuk TIAGo yang mirip manusia. Robot ini bisa digunakan untuk merawat tanaman dan bahkan memanen dan menyortir buah dan sayuran.