Data Pribadi Pengguna Samsung Bocor, Rekening Turut Dibobol?

0
443

Kebocoran data pribadi terjadi pada pengguna gawai Samsung di Amerika Serikat. Peretas disebut sukses mengambil data-data seperti nama, tanggal lahir, info kontak, hingga informasi produk.

Dilansir dari The Verge, Samsung telah mengirim peringatan untuk para pelanggannya akibat insiden kebocoran itu. Kasus ini diketahui Samsung pada 4 Agustus lalu dan sampai saat ini masih dalam tahap investigasi perusahaan.

“Hari ini, kami mengambil jeda untuk menginformasikan kepada pelanggan kami bahwa baru-baru ini, kami menemukan insiden keamanan siber yang berdampak kepada beberapa informasi mereka,” tulis Samsung AS dalam keterangan resminya.

Pihak perusahaan memastikan data-data yang bocor tidak termasuk nomor kartu kredit atau debit. Namun, Samsung tetap memperingatkan bahwa data yang bocor bisa saja digunakan untuk hal-hal yang tidak bertanggungjawab.

“Informasi yang bocor berdampak berbeda-beda untuk setiap pelanggan,” tulis Samsung.

Menurut hasil investigasi tim, seseorang mendapatkan akses kepada data-data pelanggan itu pada Juli. Samsung pun menyesalkan insiden ini terjadi dan menegaskan bakal tetap menjaga privasi pelanggannya.

“Kami benar-benar menyesal atas ketidaknyamanan Anda sebagai dampak dari insiden ini,” tulis Samsung.

“Samsung tetap benar-benar berkomitmen kepada keamanan dan perlindungan privasi pelanggannya. Bekerjasama dengan para ahli di industri ini, kami akan selanjutnya meningkatkan keamanan sistem kami -dan informasi personal Anda- dan bekerja mempertahankan kepercayaan Anda kepada Samsung yang telah berlangsung selama lebih dari 40 tahun,” tulisnya lagi.

Lebih lanjut, Samsung juga telah membuka kolom tanya jawab (FAQ) untuk para pelanggannya. Dalam halaman tersebut, Samsung menegaskan telah mengirim e-mail kepada para pelanggan yang terdampak.

Perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu juga memastikan para pelanggannya tetap bisa beraktivitas dengan gawai mereka seperti biasa. Hanya saja, Samsung meminta para pelanggan tetap waspada terhadap aktivitas yang dianggap mencurigakan di ponsel mereka.

Sumber : CNN [dot] COM