Sejumlah ilmuwan di Hebrew University, Yerusalem, mengembangkan pasta berbasis kayu yang bisa dimanfaatkan untuk membuat perabotan rumah tangga.

Ide para ilmuwan ini berkembang dari kecintaan mereka pada lingkungan. Mereka ingin mendaur ulang materi ramah lingkungan yang banyak tersedia namun kadang diabaikan, dan menghindari pemanfaatan bahan-bahan yang membahayakan lingkungan.

Perabotan berbahan kayu, seperti kursi, meja dan rak buku, banyak tersebar dan tidak digunakan. Alasannya beragam, mulai dari rusak kecil hingga ketinggalan mode. Mereka berpikir, mengapa tidak mendaur ulangnya dan membuatnya menjadi produk baru tanpa membahayakan lingkungan.

Para ilmuwan di Hebrew University ini pada prinsipnya mengembangkan pasta khusus berbahan dasar kayu. Setelah dicetak lewat mesin tiga dimensi (3D), pasta itu akan mengering dan bisa dibentuk sedemikian rupa menjadi perabotan kayu yang diinginkan.

Doron Kam adalah mahasiswa program doktoral di Hebrew University yang memimpin proyek pasta kayu berikut mesin 3D-nya.

“Kami mencoba menyampaikan pesan kepada para insinyur dan desainer bahwa ‘Anda dapat menggunakan alat ini untuk menghasilkan barang lain. Kami bisa menghasilkan kayu berukuran panjang jika Anda mau, Anda bisa menghasilkan lekukan kayu yang bagus dan berbeda di seluruh objek.’ Saya pikir ini adalah lahan subur yang sangat bagus untuk beberapa produk aplikatif,” jelasnya.

Kam mengatakan, produk yang dikembangkannya itu bisa didaur ulang dan memiliki sifat fisik yang menyerupai kayu asli. Meski demikian, ia mengakui masih dibutuhkan waktu cukup lama untuk bisa membuat produknya tersedia dalam skala besar dan layak secara ekonomi.

“Jadi saya pikir yang terpenting adalah materi ini benar-benar berkelanjutan. Tidak ada resin berbasis formaldehida, tidak ada bahan sintetis, semuanya berbasis kayu. Jadi, misalnya, jika Anda memiliki kursi yang rusak, kami dapat mengambil kursi yang rusak itu, memotongnya dan kemudian mencetak kembali kursi Anda,” imbuhnya.

Kami dan rekan-rekan sejawatnya saat ini juga sedang memikirkan bagaimana caranya memanfaatkan sampah daun dan ranting tanaman dan mengubahnya menjadi bahan kayu.